Moskow, (Antaranews Sumbar) - Koalisi pimpinan AS di Suriah telah melanjutkan serangan udara gencar terhadap wilayah yang dikuasai gerilyawan di sisi timur Sungai Eufrat, kata wanita Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Maria Zakharova pada Kamis (15/11).
Wanita juru bicara itu mengatakan bom fosfor putih digunakan dalam serangan udara "tanpa pilih-pilih", yang menewaskan dan melukai lebih dari 60 warga sipil di Desa Ash-Shafa di Provinsi Deir Az-Zour, bagian timur Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengirim dua surat kepada Sekretaris Jenderal PBB dan Ketua Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan peristiwa itu, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. Kementerian tersebut menuntut diakhirinya semua serangan itu dan penyelidikan mengenai serangan tersebut serta hukuman buat para pelaku, kata Zakharova.
Fosfor putih adalah bahan kimia beracun dan pembakar yang digunakan sebagai pengisi berbagai munisi. Penggunaan bahan itu untuk tujuan membakar dilarang berdasarkan Konvensi 1980 mengenai Senjata Konvensional Tertentu.
Penggunaanya sebagai zat beracun pada amunisi dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia 1992. (*)
Berita Terkait
Kemenhub: Jalur udara pemudik terbanyak angkutan umum pada H-2 Lebaran
Rabu, 10 April 2024 6:04 Wib
Menlu: RI siap kirim bantuan Palestina-Sudan dari jalur udara
Selasa, 26 Maret 2024 16:23 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Kopaska TNI latihan terjun dan evakuasi medis udara di Jakarta
Senin, 4 Maret 2024 20:32 Wib
Pesawat F-16 di Skadron Udara 16
Senin, 5 Februari 2024 17:08 Wib
Polusi udara Jakarta
Kamis, 14 Desember 2023 12:32 Wib
Sumbar-FIELD jalin kerja sama bidang pertanian ramah lingkungan
Selasa, 5 Desember 2023 18:40 Wib
Sumbar lobi tiga maskapai untuk buka rute ke Bandara Mentawai
Selasa, 21 November 2023 16:31 Wib