Padang (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai hilirisasi sektor pangan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan masyarakat di daerah tersebut.
"Saya kira, dan Kadin memperhatikan sektor pangan di Provinsi Sumbar ini potensial dan cukup kuat," kata Ketua Komite Tetap Perundingan Bilateral Kadin Indonesia Hendra Hartono di Padang, Sumbar, Rabu.
Selain beras, kata Hartono, gambir atau tanaman dengan nama latin Genus uncaria juga memiliki prospek yang besar masuk ke dalam program hilirisasi yang digaungkan pemerintah pusat.
Apalagi, berdasarkan catatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang gambir termasuk satu dari 10 komoditas utama pertanian penyumbang angka ekspor dari Ranah Minang.
Sebanyak 10 komoditas tersebut yakni minyak kelapa sawit, cangkang kelapa sawit, bungkil sawit, kulit kayu manis, karet, santan kelapa, gambir, manggis, kopi hingga air kelapa.
"Jadi, menurut saya, diversifikasi pangan bisa menjadi sesuatu yang kita tawarkan," kata dia.
Menurutnya, apabila Pemerintah Provinsi Sumbar serius dalam melakukan hilirisasi di sektor pangan maka konsistensi menjadi kunci utamanya. Sebab, lima tahun sebelumnya diversifikasi pangan juga sudah dilakukan namun implementasinya belum maksimal.
Terakhir, pihaknya juga mengajak semua pihak untuk mendukung dan menyukseskan program hilirisasi yang digagas pemerintah pusat. Hilirisasi diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di tanah air.
"Saya rasa kepemimpinan baru (Presiden dan Wakil Presiden terpilih) harus kita sikapi dengan optimistis termasuk gagasan atau program hilirisasi yang ditawarkan," ujarnya.
Pihaknya menyakini program hilirisasi yang dijanjikan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih merupakan bagian dari strategi untuk memajukan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadin nilai hilirisasi sektor pangan di Sumbar dapat dikembangkan