BNPB tidak temukan batuan besar padatiga aliran sungai Gunung Marapi

id BNPB, Banjir Bandang, Banjir Lahar Dingin, Sumbar, Tanah Datar, Teropong Bencana

BNPB tidak temukan batuan besar padatiga aliran sungai Gunung Marapi

Tim Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB mempersiapkan perangkat drone berjenis Tetracopter Autel Evo II untuk memetakan sebaran batuan di tiga aliran sungai yang mengalir dari lereng Gunung Marapi melintasi Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Ahad (26/5/2025). (ANTARA/Ho-BNPB)

Jakarta (ANTARA) - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak menemukan adanya sebaran batuan berdiameter besar pada bagian hulu tiga sungai di Gunung Marapi, Sumatera Barat, yang

dikhawatirkan memperbesar dampak kerusakan di daerah itu bila terjadi banjir bandang susulan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemetaan tim Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB pada tiga aliran sungai yang mengalir dari lereng Gunung Marapi melintasi Kabupaten Tanah Datar.

Tim BNPB menerbangkan tiga perangkat pesawat nirawak atau drone bersama dengan APDI (Asosiasi Pilot Drone Indonesia) dan Sky Volunteer, Ahad (26/5), menyusuri hulu ketiga aliran sungai yang dipetakan adalah Sungai Jambu, Pasir Lawas, Sigarunggung.

Dengan keadaan cuaca mendung disertai gerimis ringan, pada operasi pemetaan tersebut tim berhasil menerbangkan pesawat drone berjenis Tetracopter Autel Evo II hingga ketinggian 200 meter yang mencakup area seluas 40 hektar.

"Dari kegiatan tersebut tim BNPB belum menemukan batu besar yang akan berpotensi menyumbat aliran air pada alur Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung," ujarnya.

Menurut dia, hasil pemetaan tersebut sangat penting sebagai acuan untuk melaksanakan upaya mitigasi bencana banjir bandang susulan di Sumatra Barat yang berfokus pada tiga hal yaitu; normalisasi aliran sungai, pemasangan unit early warning system (EWS), demolish (peledakan batuan), dan pembangunan Sabo Dam.

Kajian para ahli meteorologi dan geologi menilai bebatuan yang ada di lereng Gunung Marapi sekaligus hulu aliran sungai Sumatera Barat dikhawatirkan dapat memperbesar dampak bencana banjir bandang susulan di daerah itu; sebagaimana terjadi pada 11 Mei 2024 yang menimbulkan dampak kerusakan cukup besar di Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Padang Panjang.*

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB tidak temukan batuan besar pada tiga aliran sungai Gunung Marapi