Jakarta (ANTARA) - Tubuh yang kurang gerak dan konsumsi kalori berlebihan bisa menyebabkan naiknya trigliserida atau lemak dalam darah yang berisiko menyebabkan penyakit kritis seperti jantung.
"Pemicu utama di balik kenaikan trigliserida adalah konsumsi kalori berlebihan dan kurang bergerak," kata praktisi kesehatan dr Debora Aloina Ita Tarigan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Selain kurang bergerak, menurut dia, ada juga karena faktor genetik yang dapat membuat tingkat trigliserida tidak normal.
Trigliserida adalah jenis lemak umum yang ada di dalam darah dan berfungsi menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk tubuh. Makanan menjadi sumber utama pembentuk lemak ini dan apabila seseorang makan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh maka menyebabkan kadar trigliseridanya naik.
Untuk mengetahui kadar trigliserida, masyarakat bisa melakukan tes darah di klinik atau laboratorium. Nantinya, darah akan diambil dari pembuluh di lengan.
Hasil tes akan lebih akurat jika pasien berpuasa selain minum air putih selama 9-12 jam sebelum pengambilan darah.
Kadar atau angka trigliserida disebut normal apabila kurang dari 150 mg/dL. Lalu dianggap batas tinggi bila berada pada rentang 150-199 mg/dL dan tinggi apabila berada pada rentang 200-499 mg/dL.
Namun, menurut Debora, ada kalanya seseorang bahkan tak merasakan gejala saat angka trigeliseridanya mencapai 1.000 hingga 2.000 mg/dL.
Karena itu, demi menjaga kadar trigliserida
tetap normal, dia menyarankan masyarakat menerapkan gaya hidup ke arah yang sehat, tidak malas bergerak supaya tubuh tidak menyimpan lapisan lemak lebih banyak serta rutin berolahraga demi menjaga dari risiko menurunnya massa otot.
"Jika massa otot kuat dan terjaga maka saat usia lanjut pun masih memungkinkan untuk tetap aktif bergerak," kata Medical Underwriter Sequis itu.
Merujuk data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi penyakit jantung di Indonesia sekitar 1,9 persen yang disebabkan merokok, pola makan tidak sehat dan kurang beraktivitas fisik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurang gerak bisa picu naiknya lemak dalam darah
Berita Terkait
Bank Nagari gelar aksi sosial donor darah, 94 kantong terkumpul
Rabu, 28 Agustus 2024 17:30 Wib
Peduli sosial, BPJS Kesehatan Bukittinggi gelar Aksi Donor Darah
Rabu, 14 Agustus 2024 17:24 Wib
Kemenkumham Sumbar lakukan donor darah peringati Hari Pengayoman Ke-79
Kamis, 8 Agustus 2024 19:30 Wib
Pj Wali Kota Padang ajak jadikan donor darah sebagai gaya hidup
Kamis, 8 Agustus 2024 17:59 Wib
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan lakukan pencegahan stunting dengan konsumsi tablet penambah darah
Rabu, 31 Juli 2024 9:47 Wib
Kejaksaan Pasaman Barat targetkan 100 kantong dalam aksi donor darah
Kamis, 18 Juli 2024 12:16 Wib
Kejati Sumbar gelar donor darah peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-64
Rabu, 17 Juli 2024 12:46 Wib
PT Semen Padang serahkan 429 kantong darah ke PMI
Kamis, 11 Juli 2024 9:02 Wib