Pemkot gelar "Padang Bagoro" antisipasi bencana banjir

Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar program "Padang Bogoro" dan Bulan Bakti Gotong Royong Manunggal (BGRM) pada tiga kecamatan sebagai langkah untuk mengantisipasi banjir.

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar di Padang, Ahad, mengatakan program “Padang Bagoro” merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan cara bergotong royong.

“Melalui program ini kita mengimbau masyarakat Kota Padang untuk tetap membersihkan halaman rumah, gorong-gorong sekitar rumah secara bergotong-royong dan tidak membuang sampah sembarangan ke drainase,” katanya.

Ia menyebut "Padang Bagoro" merupakan program gotong royong bersama warga yang telah dimulai sejak dua tahun lalu diinisiasi Wali Kota Padang sebelumnya Hendri Septa. Tujuannya untuk menimbulkan kembali kesadaran warga untuk bergotong royong.

"Program ini harus terus kita laksanakan, agar menjadi kebiasaan dan budaya bagi masyarakat serta menimbulkan kembali kesadaran warga untuk bergotong royong," ujarnya.

Menurutnya, program tersebut sekaligus bentuk antisipasi terhadap bencana terutama banjir karena Kota Padang juga berpotensi banjir jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Maka bulan Mei ini kita fokus dengan tema Antisipasi Banjir, dengan membersihkan got dan drainase, seluruh warga membersihkan got dan drainase di rumah masing-masing," kata Andree.

Sementara itu Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry Harahap yang ikut meninjau gerakan "Padang Bagoro" mengapresiasi program ini. Menurutnya, dengan rutinnya gerakan "Padang Bagoro" digaungkan langsung ke tengah-tengah masyarakat ini akan mengubah pola perilaku masyarakat menjadi sangat peduli lingkungan.

"Kita berharap Padang Bagoro ini menjadi program berkelanjutan. Setiap sudut Kota Padang akan menjadi bersih, sebab kesadaran akan membersihkan halaman rumah masing-masing akan menjadi kebiasaan nantinya," ucap Ferry.

Program “Padang Bagoro” itu dilakukan serentak pada tiga kecamatan yaitu di Padang Selatan, Padang Utara, dan Kuranji.*