Produksi jagung Januari-April di Pasaman Barat 78.564 ton

id Produksi jagung,Pasaman Barat, Sumbar

Produksi jagung Januari-April di Pasaman Barat 78.564 ton

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail (pakai peci) saat meninjau lahan jagung masyarakat usai panen di SungaiTalang Kecamatan Luhak Nan Duo beberapa waktu lalu. (Antara/HO- DTPH Pasaman Barat).   

Simpang Empat,- (ANTARA) - Produksi jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat rentang waktu empat bulan Januari- April mencapai 78.564 ton dari target 232.896 ton selama 2024.

"Memang masih jauh dari target yang kita tetapkan. Namun kita optimis target yang ditetapkan dapat tercapai," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.

Menurut dia, produksi jagung terbesar berada di Kecamatan Luhak Nan Duo, disusul oleh Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau.

Lalu Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka dan Kecamatan Sungai Beremas.

Selanjutnya produksi jagung juga ada Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.

Untuk mencapai target produksi yang ditetapkan maka pihaknya memberdayakan penyuluh dengan memberikan sosialiasasi mengenai tanaman jagung.

Selain itu juga menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai permintaan kelompok.

Untuk alokasi pupuk pada 2023 bersubsidi merupakan tertinggi di Sumbar sebesar 38.200 ton yang sebelumnya hanya 20.156 ton.

"Kita bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari urea dan NPK," katanya.

Ia menyebutkan dari alokasi 38.200 ton itu terdiri dari urea 19.447 ton dan NPK sebanyak 18.753 ton sedangkan sebelumnya urea hanya 11.383 ton dan NPK sebanyak 8.773 ton.

"Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan NPK bertambah 9,98 ton," katanya.

Ia menjelaskan Pasaman Barat menjadi salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Sumbar.

Tanaman jagung bisa menjadi tanaman alternatif para petani karena masa panen relatif singkat, bisa empat atau enam bulan dengan harga yang relatif bertahan.***1***