Kuala Lumpur (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Sumatera Barat menjemput pengusaha negeri Jiran melalui program Minang Maimbau Malaysia.
“Kami datang ke Malaysia lewat kegiatan Fam Trip bersama para agen travel anggota ASITA Sumbar, untuk menjalin kerja sama dengan pelaku pariwisata di Malaysia,” kata ketua DPD ASITA Sumbar, Darmawi di Kuala Lumpur pada Sabtu, (4/5).
Ia mengatakan kegiatan Minang Maimbau Malaysia, ASITA Sumbar menargetkan seribu orang Malaysia untuk datang ke Sumbar.
Mereka yang dijemput ASITA merupakan pengusaha Malaysia yang akan dijoinkan dengan pelaku usaha terutama pelaku usaha ekonomi kreatif, kemudian UMKM dan pertanian, termasuk juga Kadin dan Apindo.
"Prinsipnya adalah bagaimana produk yang kita miliki di Sumatera Barat, memiliki pangsa pasar yang lebih luas," kata dia
Ia menjelaskan misi ASITA Sumbar datang ke Malaysia untuk menarik pasar pariwisata yang lebih besar lagi seperti di wilayah Kedah, Kelantan, Penang dan Negeri Sembilan yang berisi perantau Minang.
“Yang ingin kita ke depan, maketnya adalah Minang Maimbau Malaysia yang akan di gelar pada 8 hingga 11 Agustus tahun 2024,” katanya.
Menurutnya program Minang Maimbau Malaysia, sudah dimulai sebelum ramadhan dengan kedatangan empat grup pelancong dari Minang Maimbau Malaysia, untuk berwisata ke Sumatera Barat.
“Puncak penjemputan pelancong pengusaha Malaysia terbesar Minang Maimbau Malaysia ini, adalah pada saat kegiatan Expo SMK Internasional yang akan diadakan di Kota Payakumbuh,” sebutnya.
Ia menjelaskan ASITA Sumbar bekerjasama dengan agen travel di Malaysia dengan sistem dua arah.
Dimana agen travel Sumbar juga berkiprah di bidang outbound dengan membawa wisatawan ke Malaysia.
Namun agen travel Sumbar juga lewat kegiatan inbound, menarik orang Malaysia untuk masuk dan berwisata ke Sumbar.
Dalam pertemuan dengan pelaku pariwisata Malaysia, DPD ASITA Sumbar juga membawa berbagai aneka kerajinan seperti tas rajut, dan tas dari tanaman pandan. Selain itu juga ada keripik kentang, yang memiliki banyak peminat di kampus Malaysia, yang bekerja sama dengan ASITA Sumbar.
Salah satu pengusaha perhotelan di Malaysia, Datuk Abdurahman Bin Harun yang ditemui ASITA Sumbar di Malaysia mengatakan, akan membawa rekan-rekan koperasi di Malaysia supaya bisa melihat peluang perniagaan di Padang, Payakumbuh dan Sumatera Barat dalam Expo SMK Internasional di Payakumbuh.
“Saya lihat potensi wisata di Padang dan Bukittinggi sangat besar, karena kita punya rumpun yang sama, makanan yang sama, dan pakaian sehingga Padang memiliki daya tarik yang besar bagi pariwisata di Malaysia,” katanya.
Dengan adanya kerjasama dengan rekan-rekan pengusaha agen travel di Sumbar, ia berharap dapat membantu meningkatkan industri pariwisata di Sumbar.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang paket ibadah umrah, dengan harga yang telah disepakati dan adanya reward bagi agen travel, dengan penerbangan dari Padang dan transit di Kuala Lumpur sebelum ke Jedah.
“Jadi kita akan membuat dua kegiatan dari Padang ke Malaysia, dan dari Malaysia ke Padang,” sebutnya.
Salah satu pengusaha biro perjalanan, yang juga bendahara ASITA Sumbar, Emmy Said yang ikut dalam Fam Trip ke Malaysia mengatakan, murahnya harga tiket pesawat dari Padang ke Malaysia dan sebaliknya, membuat banyak masyarakat Sumbar yang pergi berwisata ke Malaysia, begitupun sebaliknya.
“Sejak dibuka kembali penerbangan dari Padang ke Malaysia pasca Covid-19, pada tahun 2023 biro perjalanan saya sudah membawa sekitar 100 wisatawan bolak-balik dari Padang ke Malaysia,” sebutnya.