Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan siaran radio berperan penting dalam mengurangi risiko bencana alam di Indonesia.
Dalam sebuah diskusi tentang peran radio di Jakarta, Kamis, Daryono mengatakan siaran radio di Indonesia harus dapat lebih dioptimalkan untuk dapat memitigasi bencana alam, seperti dengan mengolaborasikan siaran radio dengan sistem peringatan dini atau early warning system yang sudah dikembangkan oleh BMKG.
"Tidak hanya sebagai sarana hiburan dan sumber informasi, tetapi mampu memiliki sebuah pelayanan lebih beraneka ragam lagi seperti dalam mitigasi besar dan pengurangan risiko bencana," katanya.
Daryono mengungkapkan adanya korban jiwa dan materi dalam suatu bencana alam dapat dimitigasi, jika radio bisa berfungsi sebagai media yang menyiarkan informasi dan edukasi soal mitigasi bencana kepada masyarakat (end user).
Terlebih, masih terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang belum dapat terjangkau sinyal internet atau televisi, dan hanya mengandalkan radio sebagai salah satu sumber informasi terpercaya.
Ia menyebut selama ini terdapat sejumlah kendala dalam menyampaikan informasi peringatan dini, di mana pada beberapa lokasi, informasi peringatan dini hanya sampai pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana.
"Kita memiliki informasi peringatan cuaca ekstrem ya, akan ada badai, ada hujan deras yang bakal memicu banjir dan longsor (dalam waktu) satu hingga enam jam ke depan. Ini sangat sulit sekali kalau kita sampaikan kepada stakeholder, BPBD misalnya ya, waktu yang singkat ini tidak bisa mereka tangani untuk sampai kepada pihak-pihak yang akan terpapar," jelasnya.
Untuk itu, Daryono menekankan adanya siaran radio yang lebih optimal dapat menjadi upaya mitigasi bencana di Indonesia, sehingga kerusakan dan kerugian jiwa dan materi dapat berkurang.
Salah satunya, kata dia, melalui siaran Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) yang siarannya mampu menjangkau hingga daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurutnya, RRI memiliki jangkauan yang luas dalam memberikan informasi kebencanaan yang dapat diinformasikan melalui berita sela atau "breaking news" kapan saja.
"Jadi, bagaimana upaya untuk penyelamatan daerah yang berpotensi bencana itu bisa melibatkan RRI, karena lembaga-lembaga terkait dengan Safe and Rescue itu memiliki peran, karena mereka berhubungan dengan radio," tutur Daryono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Radio berperan penting dalam mengurangi risiko bencana
Berita Terkait
BMKG: Kota-kota besar di Indonesia waspadai hujan petir pada Minggu
Minggu, 27 Oktober 2024 4:49 Wib
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar wilayah berawan tebal pada Sabtu
Sabtu, 26 Oktober 2024 9:34 Wib
BMKG prakirakan cuaca hujan di beberapa kota besar
Senin, 14 Oktober 2024 9:19 Wib
BMKG prakirakan sebagian besar wilayah Indonesia hujan ringan Minggu
Minggu, 13 Oktober 2024 8:37 Wib
BMKG deteteksi badai kuat Matahari di RI tiga hari ke depan
Jumat, 11 Oktober 2024 18:42 Wib
RI perkuat sistem peringatan dini gempa dengan teknologi can ggih
Jumat, 11 Oktober 2024 14:31 Wib
BMKG peringatkan akan potensihujan petir di sejumlah kota RI
Jumat, 11 Oktober 2024 9:02 Wib
BMKG: Hujan ringan-hujan disertai petir mengguyur Indonesia pada Rabu
Rabu, 9 Oktober 2024 9:07 Wib