Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dipicu oleh sesar aktif yang masih belum terpetakan.
"Jadi gempa ini terletak persis di kota Sumedang sesuai dengan lokasi kerusakan yang terjadi, sehingga gempa tersebut dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam konferensi pers di kanal YouTube BMKG, Senin dini hari.
Daryono mengatakan kejadian gempa bumi ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Dia mencontohkan gempa Cianjur (Jawa Barat, 2022) sebagai bencana yang sesar gempanya belum terpetakan sebelumnya.
"Karena sesar-sesar yang ada itu jauh dari pusat kota Sumedang, sehingga ini perlu mendapatkan perhatian kita untuk aktivitas sesar ini untuk antisipasi kedepannya untuk perencanaan pembangunan ke depan di Sumedang," katanya.
Daryono menjelaskan gempa dangkal yang terjadi di Sumedang cukup berbahaya apabila titik pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk dengan kekuatan berskala besar dan tidak tahan gempa.
"Karena kedalamannya yang sangat dangkal, terjadi persoalan karena banyaknya sekali rumah-rumah yang dibangun tidak tahan gempa," kata dia.
Baca juga: BMKG duga gempa Sumedang disebabkan sesar lokal
Baca juga: Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar pastikan RSUD dapat perhatian khusus
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat memperhatikan aspek ketahanan terhadap gempa apabila mendirikan bangunan, mengingat wilayah itu terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.
"Ke depan wilayah Sumedang perlu membangun rumah tahan gempa dan memiliki rujukan yang sesuai apabila terjadi gempa besar, sehingga rumah tahan gempa jadi solusi aman saat terjadi gempa," kata Daryono.
Selain itu, masyarakat juga diminta waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," ujarnya.
BMKG mencatat sebanyak tiga kali gempa bumi dangkal terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat menjelang tahun baru 2024.
Gempa terakhir tercatat pada pukul 20.34 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkuatan 4,8 magnitudo yang berpusat pada 6,85 Lintang Selatan, 107,93 derajat Bujur Timur atau sekitar 1,5 kilometer timur Kota Sumedang, Jawa Barat pada kedalaman 5 kilometer.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat Sukabumi waspadai potensi gempa susulan
Baca juga: Melek bencana di negara dengan wilayah rawan gempa
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG : Gempa bumi Sumedang dipicu oleh sesar yang belum terpetakan
Berita Terkait
Dampak puting beliung di Kabupaten Sumedang
Kamis, 22 Februari 2024 16:52 Wib
Dampak gempa di Kabupaten Sumedang
Selasa, 2 Januari 2024 11:49 Wib
BMKG: Terjadi dua kali gempa susulan di Sumedang
Senin, 1 Januari 2024 15:27 Wib
Puluhan rumah rusak akibat gempa bumi M4,8 di Sumedang
Senin, 1 Januari 2024 4:56 Wib
Seorang ibu hamil melahirkan di bus Sumedang-Jakarta, kini ditangani RS Adhyaksa
Rabu, 14 Juli 2021 14:41 Wib
Target Pengoperasian Jalan Tol Cisumdawu
Senin, 28 Juni 2021 12:18 Wib
Ini fakta dibalik longsor Desa Sihanjuang di Sumedang
Rabu, 20 Januari 2021 13:59 Wib
Longsor Sumedang, empat orang tertimbun masih dicari
Senin, 18 Januari 2021 13:07 Wib