Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menghadiri sidang isbat yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) pada Selasa dan menyatakan bahwa secara astronomis bulan sudah nampak, sehingga memungkinkan Rabu (10/4) akan ditetapkan sebagai satu Syawal.
"Secara teori astronomis, bulan sudah nampak dan memungkinkan untuk bisa dilihat (imkan rukyah) sehingga besok, Rabu, 1 Syawal," kata Niam di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, berdasarkan data hisab, ijtimak atau posisi bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu bujur astronomis terjadi pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 Hijriah atau 9 April 2024 Masehi, sekitar pukul 01.20 WIB.
"Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit) dan sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit)," paparnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan data tersebut, maka sudah memenuhi syarat minimal visibilitas hilal, yaitu apabila posisi hilal mencapai ketinggian tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Niam juga menyampaikan agar momen Idul Fitri dapat dijadikan momentum untuk memperkokoh rasa kebersamaan dan persaudaraan.
"Saya secara khusus menyampaikan, momentum Idul Fitri 1 Syawal 1445 H yang dilaksanakan secara bersama ini perlu dijadikan momentum untuk memperkokoh rasa kebersamaan dan persaudaraan kita, yang bisa jadi kendor pascapemilu karena perbedaan pilihan politik," ujar dia.
Ia juga mengajak masyarakat untuk merayakan momen Idul Fitri 1445 H sebagai tahun Amul Jamaah, atau tahun keberagaman dan persaudaraan, membangun rekonsiliasi nasional untuk bersama-sama membangun bangsa.
"Saatnya mengedepankan kebersamaan dan titik temu serta menurunkan ego dan mengesampingkan perbedaan, semata untuk kepentingan persatuan nasional. Persatuan dan persaudaraan adalah modal dasar kita untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya)," tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI: Secara astronomis bulan sudah nampak, memungkinkan Rabu 1 Syawal
Berita Terkait
Bulan Syawal, Pembangkit Teluk Sirih Tetap Andal
Jumat, 19 April 2024 15:29 Wib
Bapanas beri bantuan pengolahan pangan UMKM di Maluku Tenggara
Kamis, 14 Maret 2024 19:57 Wib
Kaki Gunung Syawal Banjir Bandang
Jumat, 5 Mei 2023 16:31 Wib
MUI Sumbar menyarankan rukyatul hilal libatkan banyak negara Muslim
Jumat, 21 April 2023 13:08 Wib
Indonesia tetapkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu 22 April 2023
Kamis, 20 April 2023 19:26 Wib
Kemenag ajak masyarakat tidak lagi perdebatkan metode penentuan hilal
Kamis, 20 April 2023 19:05 Wib
Idul Fitri Muhammadiyah tahun ini kemungkinan berbeda dengan pemerintah
Senin, 6 Februari 2023 18:16 Wib
Muhammadiyah tetapkan Idul Fitri 21 April
Senin, 6 Februari 2023 18:11 Wib