Lubukbasung (ANTARA) - Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat berhasil menangkap HHN (34) di rumahnya Jorong Pasar Durian, Nagari atau Desa Kampuang Pinang, Kecamatan Lubuk Basung, Jumat (26/1) malam, diduga pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ke luar negeri.
Kapolres Agam, AKBP Muhammad Agus Hidayat di Lubuk Basung, Senin, mengatakan aksi pelaku digagalkan setelah adanya laporan dari masyarakat terkait kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang yang bakal diperkerjakan ke luar negeri tersebut yakni, AMN (18) asal Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, DM (20) asal Rambah Hilir, Riau, DAF (23) asal Kepenuhan, Kabupaten Payakumbuh, AS (24) dan RE (20) asal Lubuk Basung.
"Tidak ada perlawanan dari pelaku saat penangkapan tersebut dan pelaku langsung dibawa ke Mapolres Agam untuk proses selanjutnya. Saat ini, korban telah dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing," katanya.
Ia mengatakan, kasus ini berawal pada Kamis (25/1) sekitar pukul 13.30 WIB, didapatkan informasi dari masyarakat di Jorong Pasa Durian, Nagari Kampung Pinang, Kecamatan Lubuk Basung, telah terjadi dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan cara melakukan perekrutan tenaga kerja.
Pelaku menawarkan kepada para korban untuk bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahan di Kamboja dan Thailand.
Segala syarat pengurusan surat-surat di bantu untuk mengurus kelengkapan keberangkatan dengan biaya ditanggulangi oleh pelaku dengan catatan setelah berangkat dan bekerja satu bulan gaji mereka diambil oleh pelaku.
Tetapi apabila korban tidak jadi berangkat maka korban diberikan sanksi denda sebesar Rp30 juta.
Kemudian tim gabung yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Polres Agam mendatangi tempat kejadian perkara dan selanjutnya terduga pelaku dan lima korban di amankan di Polres Agam.
"Penangkapan pelaku berdasarkan laporan polisi Nomor: LP / A / 02 / I / 2024 – SPKT.SATRESKRIM/POLRES AGAM/POLDA SUMBAR, tanggal 26 Januari 2024," katanya.
Pada Jumat (26/1), tim melakukan interogasi terhadap saksi-saksi dan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan Agam dan Kantor Imigrasi Klas II Non TPI Agam.
Setelah itu, tim melakukan gelar perkara dan perkara di tingkatkan ke penyidikan.
"Pelaku berperan sebagai agen perekrutan tenaga kerja dengan menawarkan para korban untuk bekerja ke luar negeri tanpa dipungut biaya serta diimingi gaji dari Rp2 juta hingga Rp12 juta," katanya.
Ia menambahkan, pelaku menghadapi proses hukum sesuai dengan undang-undang TPPO dan perlindungan Pekerja Migrasi Indonesia (PMI).
Atas perbuatanya, pelaku dijerat dengan Pasal 4 Jo Pasal 10 UU RI Nomor 21 tahun 2017 tentang Pemberantasan TPPO Jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1e dan atau Pasal 86 huruf c Jo Pasal 72 huruf c UU RI nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dengan ancaman paling singkat tiga tahun dan paling lama 15 tahun penjara.
Berita Terkait
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib
Polres Agam rekayasa lalulintas sistem buka tutup jalan provinsi Lubuk Basung-Bukittinggi
Sabtu, 27 April 2024 13:00 Wib
Pemkab Agam lakukan berbagai terobosan optimalkan PAD
Jumat, 26 April 2024 15:41 Wib
Polres Agam tangkap pelaku diduga cabuli anak tirinya
Jumat, 26 April 2024 15:13 Wib
Pelayanan paspor kembali dibuka di Pasaman Barat
Kamis, 25 April 2024 18:41 Wib
Bupati Agam: TP PKK mitra pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat
Kamis, 25 April 2024 17:18 Wib
Dua individu bunga rafflesia bakal mekar di CA Batang Palupuh Agam
Kamis, 25 April 2024 17:17 Wib
74 guru SMP di Agam ikuti program pendampingan berbasis kurikulum merdeka
Rabu, 24 April 2024 18:10 Wib