Komandan TKN Fanta: Kesempatan untuk teruskan visi Indonesia maju

id Anies Baswedan ,Pilpres 2024

Komandan TKN Fanta: Kesempatan untuk teruskan visi Indonesia maju

Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan. (Antara/HO-Humas TKN Fanta).

Padang (ANTARA) - Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Hasan, dalam kunjungannya ke Provinsi Sumatera Barat, mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden tersebut bertekad meneruskan visi Indonesia maju.

Arief mengatakan tahun 2024 merupakan periode yang fundamental bagi perjalanan bangsa. Sebab, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi kesempatan untuk meneruskan visi Presiden Jokowi agar Indonesia menjadi maju atau menjadi negara yang gagal.

"Ini sangat krusial karena kita akan memilih Presiden yang akan menentukan nasib bangsa ini," ujar dia melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Minggu.

Saat ini Indonesia, ucap dia, menjadi negara berpendapatan menengah ke atas dengan penghasilan per kapita sekitar 4.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau 4.500 dolar AS.

Untuk menjadi negara maju, dibutuhkan tiga kali lipat peningkatan penghasilan per kapita.

"Kita butuh tiga kali lipat, kita butuh sekitar 12.000 dolar AS sekian untuk menjadi negara maju," kata Arief.

Menurut Ketua Umum PB HMI periode 2013-2019 itu, yang paling mengerti orang muda adalah anak muda. Namun, hanya calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang memberikan ruang untuk anak muda menduduki posisi yang strategis yakni calon wakil presiden.

"Kita harus berterima kasih karena sejak bapak memberi ruang kepada Mas Gibran Rakabuming Raka, maka kesempatan untuk anak-anak muda itu naik kelas itu semakin kelihatan dan proporsinya," ujarnya.

Arief menuturkan jumlah penduduk Indonesia yang mudah dan menjelang muda jauh lebih banyak daripada yang tua. Sehingga cara-cara berpikir dan bekerja sudah tidak bisa lagi sama seperti zaman dulu

"Pascadebat itu banyak pro dan kontra kenapa Mas Gibran dianggap nggak etis. Masalah zaman now cuma bisa diselesaikan dengan solusi zaman now ya. Saya berkelakar aja kalau ia menganggap seperti itu memang zaman old, karena bagi kita ya biasa aja bisa mencairkan suasana dan seterusnya," papar Arief.

Lebih lanjut, Arief menyebut bahwa di kandidat pasangan lain orang muda hanya dijadikan tim sukses. Berbeda dengan pasangan nomor urut 2 yang menempatkan anak muda menjadi calon wakil presiden.

"Kita mencoba inisiasi yang namanya gerbong muda Indonesia maju, karena Pak Prabowo jika nanti terpilih, kita saat ketemu Pak Prabowo bilang kita ingin tidak hanya mengantarkan bapak berdua sebagai presiden tapi kita juga ingin memastikan lima tahun yang akan datang pemerintahan ini berpihak kepada yang muda, itu komitmen atau kita dengungkan," ujarnya.