Padang (ANTARA) - Persoalan utama dari peternak sapi perah di Indonesia dalam menghasilkan susu yang berkualitas yakni pada ketersediaan pakan atau hijauan yang berkualitas yang masih terbatas.
Hal ini disebabkan pakan berkualitas yang dinilai baik untuk membantu produksi susu dari sapi perah, memiliki biaya yang tinggi sehingga menjadi faktor penghambat bagi peternak.
Tidak terkecuali di Sumbar, persoalan tersebut juga dialami beberapa peternak sapi perah sehingga diperlukan alternatif pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hewan ruminansia tersebut.
Hal ini juga terjadi pada kelompok peternak sapi perah di Lubuk Minturun yaitu Harapan Makmur, Kecamatan Koto Tangah Padang yang masih mengalami kekurangan dalam hal pakan untuk ternaknya meski telah menggunakan rumput gajah yang ditanam sendiri ditambah konsentrat komersil dan ampas tahu.
Secara inisiatif, kelompok tersebut ingin menggunakan hasil panennya yakni jerami jagung untuk dijadikan sumber hijauan alternatif bagi sapi perah.
Hal inilah yang menjadi dasar Tim Pengabdian Masyarakat Peternakan Unand yang terdiri atas Prof. Dr. Ir. Fauzia Agustin (ketua), Prof. Mardiati Zain, MS, Ir. Erpomen, MP, Dr. Ir.Roni Pazla, S.Pt.MP dan Dr. Elihasridas melakukan pengabdian Masyarakat dengan judul "Pemberdayaan Masyarakat Pada Usaha Peternakan Sapi Perah Di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah Padang"
Dalam hal ini tim pengabdian dapat memberikan penyuluhan berupa penerapan pengolahan teknologi pakan yang memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami jagung dalam bentuk silase jagung.
Di samping itu pengabdi juga memberikan penyuluhan berupa pengetahuan tentang Nutrisi ternak sapi perah dan pemberian makanannya, penerapan teknik pengolahan pakan, terutama pembuatan silase jerami jagung hingga penyimpanan stok pakan.
Dalam hal ini penerapan teknologi pengolahan pakan terhadap pakan limbah pertanian tanaman pangan yang belum termanfaatkan serta bahan pakan lokal akan menghasilkan ransum yang memenuhi standar kebutuhan dengan nutrien yang cukup dan biaya lebih murah, sehingga akhirnya dapat memberikan tambahan keuntungan kepada peternak.
Pengabdian ini tidak sebatas penyuluhan namun juga turun ke lapangan mengajarkan dalam praktik pembuatan silase, mulai dari identifikasi bahan pakan, pembinaan kepada peternak hingga melakukan evaluasi.
Dalam evaluasi ini akan dilihat perubahan yang terjadi pada kualitas produksi sapi perah seperti susu dibanding sebelum pemberian silase.
Meskipun demikian kegiatan ini dapat sukses dengan partisipasi aktif dari mitra peternak sapi perah tersebut.*
Berita Terkait
Peternakan domba modern di Sukabumi
Jumat, 22 Maret 2024 12:08 Wib
PkM Faterna Unand, Perbaikan Manajemen Pemeliharaan Itik Pedaging Dan Petelur Di Peternakan Go Farm Kabupaten Lima Puluh Kota
Rabu, 20 Desember 2023 13:20 Wib
PKM Faterna Unand, Membantu Usaha Berkembang Peternakan Kambing PE Ashar Farm Kota Payakumbuh (Feeding Practice)
Rabu, 20 Desember 2023 12:10 Wib
PKM Faterna, Sosialisasi Pemerahan yang Higenis di Peternakan Kerbau Murrah di Nagari Kapau, Agam
Rabu, 20 Desember 2023 12:05 Wib
Potensi pengembangan peternakan sapi perah di Enrekang
Jumat, 15 Desember 2023 16:27 Wib
Tim Pengabdian Unand Berikan Penyuluhan Pakan dan Sanitasi Pemerahan kepada Peternakan Sapi Perah Yuza Farm
Rabu, 1 November 2023 6:08 Wib
Agam gelar gebyar peternakan-kesehatan hewan dukung optimalisasi vaksinasi
Selasa, 31 Oktober 2023 13:12 Wib
Popularitas susu kambing
Sabtu, 21 Oktober 2023 7:27 Wib