Solok Selatan pastikan hewan kurban bebas PMK dan LSD

id hewan kurban bebas PMK solsel,Berita solsel,Berita sumbar

Solok Selatan pastikan hewan kurban bebas PMK dan LSD

Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Nurhayati. Antara/ErikĀ 

Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan dan memastikan hewan kurban terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin diseses (LSD).

"Petugas kami ada di setiap Kecamatan walaupun jumlahnya belum mencukupi kalau harus mengawasi semua lokasi kurban tetapi kami berharap panitia kurban melaporkan kalau ada gejala hewan kurban yang terjangkit dua penyakit tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan Nurhayati, di Padang Aro, Jumat.

Dia mengatakan, daging hewan yang terjangkit kedua penyakit ini memang tidak berbahaya bagi manusia apabila dagingnya dikonsumsi tetapi penularannya pada sapi lain sangat cepat.

Selain itu katanya, sebaik-baiknya hewan kurban tentu saja yang sehat bukan yang terjangkit penyakit.

Pemeriksaan hewan kurban sendiri katanya, dilakukan dua kali yaitu sebelum dan sesudah di sembelih agar dagingnya aman dikonsumsi.

Selain itu Pemkab Solok Selatan juga sudah melakukan pertemuan dengan pengurus masjid maupun panitia kurban guna pelarangan pemotongan sapi betina bertanduk produktif serta sosialisasi tatalaksana pemotongan hewan kurban.

Dia menjelaskan, pemotongan sapi betina untuk dijadikan hewan kurban pada 2022 mencapai 47 persen dan sebagian besar di Kecamatan Sungai Pagu, Pauah Duo dan Koto Parik Gadang Diateh.

Sedangkan di Kecamatan Sangir pada 2022 hanya ada enam ekor sapi betina yang dijadikan hewan kurban.

Tiga Kecamatan lagi yaitu Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari pada 2022 tidak ditemukan pemotongan betina produktif.

"Pemotongan sapi betina produktif ini ada sanksi hukumnya dan setiap tahun selalu dilakukan sosialisasi kepada panitia kurban," ujarnya.