Penyanyi Taiwan Olivia Yan Ingin Tampil di Java Jazz

id Penyanyi Taiwan Olivia Yan Ingin Tampil di Java Jazz

Taipei, (Antara) - Penyanyi dan pencipta lagu Taiwan Olivia Yan yang sangat digemari kawula muda ingin tampil dalam pertunjukan tahunan Java Jazz Festival yang selalu dimeriahkan oleh musisi-musisi kondang dari Indonesia dan seluruh dunia. "Wow, pengen banget tampil di Java Jazz. Keren!," katanya di Taipei, Selasa. Didampingi oleh Samuel Chen, manajer dari band Deep Soul Electro, Olivia mengaku kesengsem dengan pertunjukan dan festival musik di Indonesia yang ramai tidak ada hentinya. "Saya dan Samuel pernah tampil di Java Rockin'land di Pantai Carnaval Ancol bulan Juni lalu. Itu pengalaman yang menyenangkan. Saya ingin tampil di festival yang lebih besar lagi. Andai saja saya diundang untuk tampil di Java Jazz. Hmmmm....keren," kata penyanyi baru terbaik Taiwan tahun 2007 itu. "Saya suka tampil di Indonesia karena musisinya bagus-bagus, makanannya juga enak-enak. Saya suka makan sate," katanya menceritakan pengalaman blusukannya makan sate di kawasan Pasar Baru. Ia terkaget-kaget kalau "Buble Milk-Tea" minuman khas Taiwan digemari oleh generasi muda di Indonesia. Ia juga bangga restoran Taiwan Din Tai Pung ada di hampir setiap mall di Jakarta. "Ternyata orang Indonesia suka banged makan somai dan dumpling ya, seperti orang Taiwan," katanya lagi. Olivia Yan terjun ke belantara dunia musik sejak kanak kanak yang suka menyanyikan lagu-lagu bertema cinta. Album pertama artis bernama asli Xiao-o itu muncul tahun 2007 yang dinamakan Silly Child dan langsung meledak di pasaran. Album perdana itu langsung menobatkannya sebagai artis pendatang baru terbaik Taiwan tahun 2007. Ia pernah menjajal berbagai jenis musik mulai dari pop, rock, dan jazz. Ia bersama teman-temannya membentuk kelompok band elektronik musik dengan nama Olivia Yan X Utopia dan fokus pada Trip-Hop musik. Pada November 2011 mengeluarkan album bertajuk "Seconds of Life". Menurut Samuel, album ini sangat digemari bukan hanya di Taiwan, tapi juga di China daratan. "Album ini meledak di pasaran, selalu kehabisan di toko-toko musik," katanya. (*/sun)