POGI se-Sumatera gelar pertemuan ilmiah bahas isu terkini

id Pogi,Sumbar

POGI se-Sumatera gelar pertemuan ilmiah bahas isu terkini

Jumpa pers persiapan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Regional Sumatera di Padang, Kamis (9/12). (ANTARA/FathulAbdi)

Padang (ANTARA) - Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Regional Sumatera akan menggelar pertemuan ilmiah di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada 10-14 Februari untuk membahas isu terkini di bidang Obstetri dan Ginekologi.

Pertemuan yang diberi nama Regional Obgyn Sumatera Update (Rosade) 2023 itu akan diikuti oleh 1.000 lebih peserta dari berbagai provinsi di pulau Sumatera.

"Pertemuan ilmiah ini adalah momen bagi sejawat POGI untuk bertukar informasi serta pikiran, sekaligus membahas isu terkini di bidang kebidanan serta kehamilan," kata Ketua Umum Rosade 2023 Dovy Djanas di Padang, Kamis.

Ia mengatakan profesi Spesialis Kebidanan dan Kandungan memegang peranan besar dalam meningkatkan kesehatan wanita di Indonesia, serta menekan angka kematian ibu yang masih tinggi secara nasional.

Berdasarkan data Kemenkes RI angka kematian ibu masih di kisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Sementara target yang hendak dicapai oleh pemerintah pada 2024 adalah angka 183 per 100.000 kelahiran hidup.

Melalui pertemuan Rosade 2023 diharapkan pengetahuan dalam bidang Obstetri dan Ginekologi untuk menjawab berbagai persoalan yang ada saat ini.

"Intinya kami secara organisasi akan berkontribusi untuk menurunkan angka kematian ibu sebagaimana yang ditargetkan pemerintah pada 2024, bersama-sama dengan instansi atau organisasi terkait," jelasnya.

Sementara itu Ketua Harian POGI Sumbar Bobby Indra Utama mengatakan dalam kegiatan Rosade 2023 itu ada serangkaian kegiatan mulai dari lokakarya, simposium ilmiah, dan banyak lainnya.

Khusus pada Sabtu (12/2) akan digelar malam keakraban serta mengundang Gubernur Sumbar Mahyeldi untuk membuka kegiatan pertemuan secara resmi.

"Kami dari panitia berharap pertemuan ilmiah Rosade 2023 ini selain bermanfaat bagi pengetahuan dan keterampilan, juga berdampak positif pada pariwisata daerah," katanya.