Pemkab Pesisir Selatan sambut baik BCL di Mandeh

id Pemkab Pesisir Selatan,Mandeh,Bupati pessel,Berita sumbar,Bulan Cinta Laut

Pemkab Pesisir Selatan sambut baik BCL di Mandeh

Bupati Rusma Yul Anwar (kelima dari kiri) didampingi Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar (keempat dari kiri) foto bersama dengan Asisten Khusus KKP Doni Ismanto Darwin (tengah baju merah) dan sejumlah pejabat KKP serta pejabat Pemkab Pesisir Selatan

Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyambut baik pelaksanaan kegiatan Bulan Cinta Laut (BCL) yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan.

Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan kegiatan tersebut tidak hanya sebagai kegiatan kampanye pelestarian alam dan ekosistem bahari semata, namun lebih pada ajang promosi keindahan alam destinasi Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh.

"Kegiatan ini tentu sejalan dengan promosi pariwisata besar-besaran yang kini tengah dilakukan pemerintah kabupaten," ungkap bupati ketika menerima kunjungan Asisten Khusus KKP Doni Ismanto Darwin di rumah bupati di Painan.

Dalam kunjungannya Doni Ismanto Darwin turut didampingi pejabat Eselon beserta staf di Kementerian KKP. Selain itu juga dihadiri Sekda Mawardi Roska, Asisten II Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Yozki Wandri.

Kepala Bappeda Hadi Susilo, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Firdaus, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Dailipal, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Suhendri dan Kabag Humas Vorzil.

Bupati melanjutkan pemerintah kabupaten meyakini kegiatan yang dilakukan KKP kian melambungkan nama Mandeh sebagai destinasi bahari, tak hanya secara nasional, tapi juga internasional yang pada akhirnya meningkatkan kunjungan wisatawan.

Apalagi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015 hingga pesona Mandeh hingga kini terus jadi perbincangan banyak orang, bahkan presiden menyatakannya sebagai salah satu 'kepingan surga yang jatuh ke bumi.'

Destinasi yang berada di salah satu teluk pantai Barat Sumatera itu memiliki memiliki keunikan tersendiri dibandingkan destinasi sejenisnya. Ia berada di teluk dengan riak yang sangat tenang, sehingga berasa ada di danau.

Keunikan lainnya adalah birunya lautan Mandeh bak dua sejoli dengan sejuknya aliran air Sungai Gemuruh yang berasal jajaran bukit Barisan. Berdampingan, bahu membahu bagi kelangsungan hidup warga di sekitarnya.

Gugusan pulau-pulau kecil dengan pasir putih di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bak punggawa yang senantiasa menjaga setiap jengkal tanah dan lautan Mandeh.

"Ada bermacam ungkapan lainnya, karena banyak yang takjub akan keelokannya. Itu adalah point tersendiri baginya," terang bupati.

Menurut bupati kegiatan KKP tidak hanya berdampak terhadap popularitas KWBT Mandeh, tapi juga memiliki efek positif pada perekonomian daerah, utamanya bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.

Seluruh penginapan di sekitar kawasan Mandeh penuh. Begitu juga dengan usaha kuliner yang terkonfirmasi banjir pesanan, sehingga turut mempercepat bangkitnya ekonomi Pesisir Selatan usai pandemi COVID-19.

Geliat pariwisata tidak hanya berdampak secara sektoral, tapi juga dianggap mampu menggerakkan berbagai sektor ekonomi lainnya seperti misalnya perhotelan, restoran dan perdagangan.

Karena memang, ulas bupati, pemerintah secara nasional telah menjadikan sektor pariwisata sebagai motor utama penggerak pemulihan ekonomi pasca serangan virus yang bermula dari Provinsi Wuhan, China itu.

"Bahkan Pesisir Selatan menyiapkan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan utama ekonomi daerah menggantikan sektor primer," ujar bupati.

Bupati meyakini kegiatan BCL di Mandeh dapat meminimalisir perusakan terumbu karang. Dengan terumbu karang yang terjaga, otomatis meningkatkan animo wisatawan untuk berkunjung.

Karena itu dirinya meminta segenap masyarakat, khususnya di sepanjang pesisir pantai daerah itu agar turut melestarikan ekosistem laut, sehingga dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan bersama.

Sementara Asisten Khusus KKP Doni Ismanto Darwin mengatakan kementerian kali ini menjadikan Mandeh sebagai lokasi pelaksanaan BCL, karena dinilai layak dijadikan sebagai destinasi wisat unggulan di kawasan Indonesia bagian Barat.

Kegiatan dilakukan melalui beberapa ajang diantaranya upacara bawah laut dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dan lomba fotografi bawah laut guna mengeksplore potensi Mandeh.

BCL adalah salah satu wujud komitmen KKP dalam penanganan sampah plastik di laut dengan target pengurangan sampah plastik 70 persen hingga 2025 sesuai mandat Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018.

"Saat ini, kebocoran sampah plastik ke lautan mengalami penurunan sebesar 15,3 persen dari periode tahun 2018 sampai dengan 2020," jelasnya.

Pewarta :
Editor: Maswandi
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.