Jumlah pengangguran di Pasaman Barat capai 9.979 orang
Simpang Empat (ANTARA) - Jumlah pengangguran di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terus meningkat mencapai 9.979 orang.
"Sejak adanya pandemi COVID-19 angka pengangguran meningkat. Sebab, akibat wabah itu mempengaruhi dunia kerja yang ada," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat Armen di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Pasaman Barat tahun 2021 tercatat 9.979 orang tidak bekerja atau mencari kerja.
Ia menyebutkan tingkat pengangguran terbuka sekitar 4,69 persen yang didominasi oleh kelompok umur 20-24 tahun atau sebanyak 3.793 orang.
Pengangguran itu berasal dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Menyikapi persoalan itu, katanya pihaknya terus berupaya bagaimana tingkat pengangguran tidak terus bertambah.
Diantara upaya yang dilakukan adalah melakukan bimbingan konsultasi peningkatan produktifitas bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada.
Dalam konsultasi itu, katanya pihaknya melakukan pengkajian masalah yang dihadapi UKM. Kemudian melakukan identifikasi dan mencarikan jalan keluar atau solusinya agar para pelaku UKM dapat bertahan dan bertambah maju usahanya.
"Jika suatu usaha berkembang maka akan menambah tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah meresmikan dan memakai gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dengan adanya BLK, katanya sebagai salah satu instrumen peningkatan kompetensi yang diharapkan mampu mengasah keterampilan para calon tenaga kerja khususnya lulusan SMK/SMA sehingga meningkatkan kualitas yang akan menjadi modal dalam mencari kerja.
Menurutnya dengan adanya BLK ini maka akan ada pelatihan yang bisa meningkatkan sumber daya manusia dan menciptakan tenaga kerja trampil mandiri dalam menghadapi dunia kerja.
Ia menyebutkan UPTD BLK itu terdiri dari dua unit workshop yakni workshop otomotif dan workshop listrik, satu unit BLK, satu unit ruang teori dan satu unit tower air.
Ia menjelaskan tujuan didirikannya BLK juga akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik di perusahaan sebagai penyedia, Usaha Kecil dan Menengah maupun usaha mandiri, memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja, menciptakan pelatihan produksi serta uji keterampilan, mendorong dan mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan motivasi dan jiwa mandiri.
Untuk tahap awal ini, katanya akan mengadakan pelatihan pemasangan listrik bangunan sederhana.
"Sejak adanya pandemi COVID-19 angka pengangguran meningkat. Sebab, akibat wabah itu mempengaruhi dunia kerja yang ada," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat Armen di Simpang Empat, Selasa.
Menurutnya sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Pasaman Barat tahun 2021 tercatat 9.979 orang tidak bekerja atau mencari kerja.
Ia menyebutkan tingkat pengangguran terbuka sekitar 4,69 persen yang didominasi oleh kelompok umur 20-24 tahun atau sebanyak 3.793 orang.
Pengangguran itu berasal dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Menyikapi persoalan itu, katanya pihaknya terus berupaya bagaimana tingkat pengangguran tidak terus bertambah.
Diantara upaya yang dilakukan adalah melakukan bimbingan konsultasi peningkatan produktifitas bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada.
Dalam konsultasi itu, katanya pihaknya melakukan pengkajian masalah yang dihadapi UKM. Kemudian melakukan identifikasi dan mencarikan jalan keluar atau solusinya agar para pelaku UKM dapat bertahan dan bertambah maju usahanya.
"Jika suatu usaha berkembang maka akan menambah tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," katanya.
Selain itu pihaknya juga telah meresmikan dan memakai gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dengan adanya BLK, katanya sebagai salah satu instrumen peningkatan kompetensi yang diharapkan mampu mengasah keterampilan para calon tenaga kerja khususnya lulusan SMK/SMA sehingga meningkatkan kualitas yang akan menjadi modal dalam mencari kerja.
Menurutnya dengan adanya BLK ini maka akan ada pelatihan yang bisa meningkatkan sumber daya manusia dan menciptakan tenaga kerja trampil mandiri dalam menghadapi dunia kerja.
Ia menyebutkan UPTD BLK itu terdiri dari dua unit workshop yakni workshop otomotif dan workshop listrik, satu unit BLK, satu unit ruang teori dan satu unit tower air.
Ia menjelaskan tujuan didirikannya BLK juga akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik di perusahaan sebagai penyedia, Usaha Kecil dan Menengah maupun usaha mandiri, memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja, menciptakan pelatihan produksi serta uji keterampilan, mendorong dan mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan motivasi dan jiwa mandiri.
Untuk tahap awal ini, katanya akan mengadakan pelatihan pemasangan listrik bangunan sederhana.