Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat kembali membuka pasar ternak Batusangkar dengan pengawasan ketat guna memenuhi pembelian hewan kurban menghadapi Idul Adha 1443 Hijriah dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kamis, (2/6).
"Setiap hewan yang akan masuk pasar akan dilakukan pemeriksaan dan jika ditemukan bergejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) harus putar balik dan tinggalkan area pasar," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Tanah Datar Varia Warvis di Batusangkar Kamis.
Selain itu, untuk ternak masuk yang berasal dari luar Kabupaten Tanah Datar wajib dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal dan wajib diperiksa sebelum memasuki Pasar Ternak Batusangkar.
Sementara untuk ternak yang berasal dari dalam Provinsi dan Kabupaten wajib dilakukan pemeriksaan pada pos pemeriksaan atau pintu masuk Pasar Ternak.
"Kita tetap melakukan pengawasan , setiap hewan yang masuk harus dalam keadaan sehat, untuk hewan ternak dari luar daerah itu harus disertai dengan surat keterangan kesehatan. Karena ternak yang masuk ke Pasar Ternak Batusangkar banyak dari Medan," katanya.
Ia mengatakan dari pemeriksaan tim di pintu gerbang ada ditemukan beberapa hewan yang memiliki gejala dan sudah diberikan edukasi dan disuruh putar balik untuk menjaga ternak-ternak yang sudah masuk ke dalam pasar agar tidak ikut terpapar.
"Alhamdullillah pedagang kita juga menyadari itu, jadi tidak ada semacam perlawanan. Kebanyakan yang disuruh putar balik itu sapi dari dalam provinsi, sementara dari luar provinsi mereka lengkap dengan suratnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, memang sebelumnya penutupan Pasar Ternak Batusangkar merupakan kesepakatan antara pemerintah daerah dengan pengusaha atau pedagang sapi sebagai antisipasi terhadap penyebaran PMK.
Selama penutupan tersebut pihaknya melakukan sosialisasi kepada peternak tentang langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan, kemudian juga dilakukan sterilisasi seperti penyemprotan disinfektan terhadap pasar ternak.
Kemudian pada hari Selasa, (31/5) dilakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk TNI-Polri, pihak kecamatan, dan lainnya karena memang hari itu sudah banyak peternak yang membawa sapinya ke Pasar Ternak.
Salah seorang toke Jawi di Pasar itu, Irwan Danus Alias Pak Wali mengatakan ditutupnya Pasar Ternak sebagai antisipasi penyebaran virus PMK berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan harga Pasar.
"Ada pengaruhnya, harga naik dan pembeli berkurang. Pokoknya harganya naik satu sampai dua juta rupiah," katanya.
Berita Terkait
Polres Pasaman Barat salurkan bantuan bibit dan pakan ternak ke warga
Kamis, 14 November 2024 16:44 Wib
Tim Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Pessel kunjungi Pasar Ternak Lakitan Timur
Rabu, 6 November 2024 12:27 Wib
Dinas Pertanian Pessel bina dan monitoring usaha ternak ayam potong
Rabu, 6 November 2024 10:18 Wib
Binaan BKSDA Sumbar berhasil kembangkan ternak sapi
Senin, 4 November 2024 15:08 Wib
Kelompok binaan BKSDA Sumbar berhasil kembangkan ternak sapi
Jumat, 1 November 2024 16:33 Wib
Kontes Ternak dan Livestock Expo 2024: Meningkatkan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat di Sumbar
Rabu, 23 Oktober 2024 16:59 Wib
Pemberdayaan ternak penyintas erupsi Semeru
Kamis, 17 Oktober 2024 15:57 Wib
BKSDA Sumbar bangun tiga kandang komunal di Agam lindungi ternak warga
Rabu, 9 Oktober 2024 15:00 Wib