Painan (ANTARA) - Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat membantu petani setempat berupa sapi dan bibit dalam mengembangbiakan populasi ternak serta tanaman perkebunan sehingga petani yang dapat bantuan itu bisa terbantu ekonomi mereka.
"Kita sudah melakukan pengadaan 96 ekor sapi pesisir, bibit jengkol 2000 batang dan durian gajah 4000 batang. Ini sesuai harapan dan keinginan Bupati Pesisir Selatan Rusmayul Anwar agar Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kearifan lokal, atau ciri khas dengan membantu petani setempat," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Pesisir Selatan Mardianto di Painan, Selasa (31/5).
Pengadaan ternak dan aneka bibit tanaman itu sumber dananya berasal dari APBD Kabupaten dan APBD provinsi. Program ini merupakan keinginan dari petani dan peternak yang kemudian dibuatkan programnya oleh dinas terkait.
Adapun usulan dari petani dan peternak itu akan ditampung secara bertahap. Selain dilaksanakan swakola, pengadaan plasma nutfah dan pertanian serta perkebunan ( Varietas) akan melibatkan kelompok tani dan peternak itu sendiri. Agar ekonomi mereka bisa terbantu, serta kelompok tersebut bisa mandiri. Dan bibit jengkol dan durian nantinya akan bagikan gratis pada kelompok tani tersebar di 15 kecamatan di wilayah Pessel.
Pengembangan cloning jengkol saat ini kita fokuskan di daerah Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, dan jengkol asli Pessel telah disertifikasikan, sementara jenis durian gajah saat ini dikembangkan di daerah Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, saat ini menunggu sertifikasi .
Agar pengembangan varietas berjalan sesuai harapan petani dan peternak di Kabupaten Pesisir Selatan, dinas nya kedepan akan menyiapkan demplot. Sekaligus, menyiapkan sekolah lapangan serta pengadan buku panduan bagi para penyuluh lapangan.
"Kita juga akan lakukan pendataan berapa banyak irigasi permanen dan sederhana di di Pessel, Keinginan Bupati kita berkerja memiliki data lengkap," ungkap Kadis Pertanian dan Peternakan Pessel.
Lanjut Mardianto, sejumlah tantangan serius lainya juga perlu mendapat perhatian berbagai pihak, terutama guna mempertahankan keselestariannya sehingga bisa mendukung pertumbuhan minimal.
Menyikapi tantang tersebut, pemerintah daerah melalui dinasnya telah menyiapkan strategi dan kebijakan yang komprehensif, sistematis, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal, berdaya saing dan berkelanjutan, modren dan profesional dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang ada.
Walaupun begitu kita tetap akan kembangkan varietas dan plasma nutfah khas Pessel,seperti itik bayang.
Berita Terkait
Rakor PPID dan Bimtek Monev KIP 2024: Mengukuhkan Transparansi Informasi Publik di Pesisir Selatan
Rabu, 4 Desember 2024 11:36 Wib
Pemprov Sumbar turunkan tim untuk respons banjir Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 19:06 Wib
Pohon Tumbang di Objek Wisata Jembatan Akar telah dibersihkan
Selasa, 3 Desember 2024 15:09 Wib
Wakil Ketua DPRD Pessel ingatkan Perangkat Daerah agar menuntaskan serapan DAK
Selasa, 3 Desember 2024 9:47 Wib
Banjir dan Longsor terjang Pesisir Selatan
Selasa, 3 Desember 2024 7:32 Wib
Jalan provinsi di Pesisir Selatan putus akibat banjir
Senin, 2 Desember 2024 12:28 Wib
Tingkatkan Produktivitas Lahan, Dinas Pertanian Pessel salurkan bantuan Padi Sawah Teknologi MTOT
Jumat, 29 November 2024 12:26 Wib
Puskesmas Tapan, Pessel lakukan kunjungan terhadap balita gizi kurang di Nagari Kubu Tapan
Jumat, 29 November 2024 12:23 Wib