Padang (ANTARA) - Wali Kota Padang Hendri Septa memutuskan mengundurkan diri sebagai Petugas Haji Daerah (PHD) 1443 Hijriah/2022, dengan pertimbangan ingin fokus membangun Kota Padang.
"Setelah meminta nasihat dari sejumlah ulama, saya memilih fokus membangun kota dan membatalkan keberangkatan sebagai petugas haji daerah," kata Hendri di Padang, Selasa.
Hendri mengaku sebelum memutuskan mundur sebagai petugas haji telah meminta nasihat kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Edy Oktaviandi, Ketua MUI Padang Japeri Jarab, Ketua Dewan Masjdi Indonesia Maigus Nasir, Ketua Masjid Agung Nurul Iman Salmadanis dan Tenaga Ahli Muhammad Taufik.
Menurut dia pelibatan ulama dalam mengambil keputusan bukan hal yang baru dan sebelumnya selalu melibatkan para tokoh, apalagi terkait hal-hal yang menyangkut umat.
"Saya mendengarkan dan menaati nasihat para ulama, termasuk dalam memilih untuk lebih fokus membangun Kota Padang," kata dia.
Pertimbangan itu diambil wali kota karena saat ini Kota Padang belum memiliki sekda defenitif dan wakil wali kota.
Ia menceritakan awal mula menjadi petugas haji daerah diminta untuk ikut seleksi dan dari 20 peserta lulus dengan nilai terbaik.
Usai menyatakan batal berangkat, pihaknya segera berkoordinasi dengan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.
Sebelumnya, Hendri Septa terpilih menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) Sumbar, bersama sembilan orang lainnya berdasarkan proses seleksi yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar Joben mengatakan petugas haji daerah akan berada di Tanah Suci selama 40 hari, mulai jamaah berangkat hingga kembali ke Sumbar.
Kloter pertama jamaah calon haji Sumbar akan masuk ke asrama haji pada 3 Juni 2022 dan berangkat ke Tanah Suci, 4 Juni 2022
Petugas haji daerah bertugas membantu petugas haji kloter di bidang pelayanan umum, manasik haji, pembinaan jamaah, akomodasi, transportasi dan sebagainya.
“PHD ini bertugas membantu petugas kloter. Petugas kloter ada ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter dan perawat,” kata Joben.
Sementara Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumbar Adel Wahidi menilai terpilihnya Hendri sebagai PHD berpotensi mengganggu kinerja yang bersangkutan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan layanan publik di Padang
"Apalagi Wakil Wali Kota Padang dan Sekretaris Daerah Kota Padang saat ini masih kosong," katanya.
Selain Hendri, sembilan orang lainnya yang terpilih sebagai PHD Sumbar yaitu Asrat Chan, Mulyadi Muslim, Solsafad, Sudarman, Ito Hadi Sista, Aidil Alfin, Ramadhani Kirana Putra, Nilma, dan Muhammad Ridwan.
Berita Terkait
DLH Bukittinggi atasi 1.722 ton sampah selama libur Lebaran
Kamis, 25 April 2024 14:43 Wib
Mendagri tunjuk Fauzan Hasan jadi Pj Wali Kota Sawahlunto gantikan Zefnihan
Kamis, 25 April 2024 14:36 Wib
Pemkot Payakumbuh siap dukung PLN wujudkan kota berbasis yekonologi dan "electrifyinglifestyle"
Rabu, 24 April 2024 11:18 Wib
Miko Kamal ambil formulir calon Wali Kota Padang Partai Demokrat
Selasa, 23 April 2024 22:00 Wib
DPRD berikan rekomendasi dan evaluasi kinerja Pemkot Bukittinggi
Senin, 22 April 2024 19:11 Wib
Wali Kota Padang serahkan KTP-el gratis kepada siswa SMA
Senin, 22 April 2024 17:12 Wib
Pemkot Pariaman harapkan perkuat sinergi dengan Kemenang
Minggu, 21 April 2024 16:19 Wib
Sawahlunto bergerak persiapkan diri jadi tuan rumah simposium internasional
Minggu, 21 April 2024 11:47 Wib