Pengungsi gempa Simpang Timbo Abu Talamau terancam kehabisan makanan (Video)

id Pengungsi gempa pasaman barat,Stok logistik menipis,Pengungsi timbo abu,Gempa pasaman

Pengungsi gempa Simpang Timbo Abu Talamau terancam kehabisan makanan (Video)

Seorang pengungsi di tenda pengungsian Simpang Timbo Abu Talamau Pasaman Barat saat melihat stok logistik yang mulai menipis.

Simpang Empat,- (ANTARA) - Logistik korban gempa di lokasi pengungsian Simpang Timbo Abu Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mulai menipis dan butuh penambahan.

"Logistik kebutuhan makanan pengungsi untuk satu minggu ke depan masih cukup. Namun selanjutnya tidak ada lagi karena sudah menipis," kata relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi pengungsian Simpang Timbo Abu Suci Lestari, Sabtu.

Menurut dia dengan masih bertahannya 40 Kepala Keluarga atau 150 jiwa maka ketersediaan logistik harus ada menjelang Lebaran 1443 Hijriah ini.

"Kami berharap ada donatur yang bisa menyediakan logistik ini agar pengungsi nantinya tidak kehabisan stok untuk makan," sebutnya.

Selama ini, katanya logistik yang ada di lokasi pengungsian datang dari pemerintah, berbagai bantuan organisasi, berbagai macam relawan.

"Logistik itu berupa beras, telur, sayur mayur, ikan, mie instan dan berbagai kebutuhan lainnya," katanya.

Salah seorang pengungsi, Yosmaneli (35) membenarkan logistik yang ada mulai menipis dan perlu penambahan.

Selama ini sejak hari pertama gempa 25 Februari 2022 lalu ia bersama pengungsi lainnya hanya bisa berharap bantuan para dermawan.

Mereka masih bertahan di tenda hingga saat ini karena mengharapkan dibangunkan hunian sementara karena rumah mereka hancur dilanda gempa.

"Rumah saya hancur dan saya sudah berada di tenda pengungsian ini sejak hari pertama Saya masih bertahan karena tidak tau mau pulang kemana. Lebaran pun kami hampir dipastikan di tempat pengungsian ini," sebutnya.

Ia mengatakan dengan kondisi rumah yang hancur, ia bersama anaknya terpaksa melaksanakan ibadah puasa di tenda pengungsian seadanya.

Dengan menu seadanya mulai dari air teh, goreng telur, dan sambal lado mereka melaksanakan makan sahur dan berbuka puasa di tenda pengungsian.

"Kami berharap pemerintah dapat segera membangunkan hunian sementara atau hunian tetap sehingga kami bisa pulang lagi," harapnya.