Alasan bupati refocusing kas KONI Kabupaten Solok

id berita kabupaten solok,berita sumbar,koni

Alasan bupati refocusing kas KONI Kabupaten Solok

Bupati Solok, Epiyardi Asda. (Antarasumbar/HO-Humas Pemkab Solok)

Saya tidak tahu lagi anggaran mana yang akan dipotong untuk penanganan COVID-19 dengan total Rp87 miliar
Arosuka (ANTARA) - Bupati Solok, Epiyardi Asda menjelaskan alasannya terkait merefocusing anggaran dana hibah KONI Kabupaten Solok, Sumatera Barat karena untuk memenuhi kebutuhan penanganan pandemi COVID-19.

"Saya tidak tahu lagi anggaran mana yang akan dipotong untuk penanganan COVID-19 dengan total Rp87 miliar. Sementara dana untuk pembangunan tidak ada lagi, anggaran lain juga sudah direfocusing. Tentu anggaran untuk KONI juga direfocusing," kata dia di Solok, Rabu.

Selain itu, ia menyebutkan sebelumnya Pemkab Solok memang sudah menganggarkan dana hibah untuk KONI senilai Rp6 miliar. Akan tetapi untuk 74 nagari hanya dianggarkan Rp9 miliar. Sementara saat ini masyarakat sangat membutuhkan pemulihan ekonomi akibat pandemi.

"Untuk apa dana KONI Rp6 miliar. Sementara ekonomi masyarakat saat ini masih susah akibat pandemi COVID-19. Saat ini saya memang lebih fokus untuk memajukan ekonomi masyarakat. Mengutamakan perut rakyat saya," ujar dia

Selain itu, ia mengatakan pemotongan dana hibah untuk KONI Kabupaten Solok juga atas permintaan dari salah seorang anggota DPRD Kabupaten Solok, Fraksi Gerindra Madra Indriawan.

"Dia meminta kepada saya agar dana KONI ini dipotong saja, tidak ada guna kata dia. Berkali-kali dia meminta pada saya untuk merefocusing anggaran KONI. Dia bilang orang-orang KONI ini tidak ada guna. Bahkan ketua KONI sendiri bukan orang Kabupaten Solok," ucapnya.

Menurut Epiyardi merefocusing anggaran untuk KONI Kabupaten Solok bukan berarti dirinya tidak mencintai dunia olah raga. Bahkan ia mengaku dulu juga merupakan seorang olahragawan.

"Daripada uang dipakai untuk berfoya-foya lebih baik digunakan untuk pembangunan jalan di Kabupaten Solok yang masih rusak," ucap dia.

Ia juga menanggapi terkait Pemkab Solok yang dianggap acuh tak acuh terhadap keberangkatan para atlet Kabupaten Solok yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua pada Oktober 2021.

"Mereka tidak pernah menghadap ke saya, mereka tidak pernah menemui saya. Lalu tiba-tiba saja mereka mengatakan bahwa Pemkab Solok acuh tak acuh ke mereka," ucap dia.

Ia juga mengatakan bahwa para atlet tersebut merupakan utusan dari Provinsi Sumbar. Tentu anggaran untuk para atlet yang akan berlaga ke Papua tersebut sudah ditanggung oleh provinsi.

"Mereka berangkat utusan provinsi bukan atas nama Kabupaten Solok. Orang-orang itu sengaja mencari sensasi. Orang yang cari sumbangan itu orang yang tidak suka sama saya," ujar dia.