132 siswa SMAN 2 Lubukbasung Agam diterima di perguruan tinggi negeri

id Kepala SMAN 2 Lubukbasung Wannasri,agam,berita agam,berita sumbar

132 siswa SMAN 2 Lubukbasung Agam diterima di perguruan tinggi negeri

Kepala SMAN 2 Lubukbasung Wannasri. (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Sebanyak 132 dari 355 siswa SMAN 2 Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat diterima di perguruan tinggi negeri melalui empat seleksi masuk perguruan tinggi pada 2021.

Kepala SMAN 2 Lubukbasung, Wannasri di Lubukbasung, Rabu, mengatakan ke 132 orang itu diterima di Universitas Andalas Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jambi, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Riau dan lainnya.

"Mereka lulus di berbagai fakultas di perguruan tinggi itu, bahkan ada lulus di fakultas kedokteran," katanya.

Ia mengatakan, 132 siswa itu lulus melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 39 orang, Seleksi Masuk Politeknik Negeri (SMPN) lima orang.

Setelah itu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 73 orang dan SPANPTAQIN 15 orang.

"Siswa SMAN 2 Lubukbasung paling banyak diterima SBMPTN di Agam dan ini merupakan prestasi yang luar biasa kita peroleh," katanya.

Ia mengakui, 132 siswa yang lulus itu merupakan data yang diperoleh melalui empat seleksi perguruan tinggi negeri.

Ini belum termasuk seleksi secara mandiri yang bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Apabila data penerimaan secara mandiri sudah masuk, maka total siswa yang akan diterima perguruan tinggi negeri akan lebih banyak," katanya.

Dibandingkan tahun sebelumnya, tambahnya, jumlah siswa yang diterima pergurun tinggi negeri lebih banyak tahun sekarang.

Sebelumnya siswa SMAN 2 Lubukbasung yang diterima perguruan tinggi negeri hanya 118 orang dan tahun sekarang 132 orang.

"Tahun ini belum termasuk seleksi secara mandiri," katanya.

Banyaknya siswa lulus perguruan tinggi negeri ini setelah guru menambah jam pelajaran untuk bimbingan dan pengayaan secara dalam jaringan.

Setelah itu meningkatkan sarana dan prasara perpustakaan, meningkatkan budaya literasi, meningkatkan bibimbingan belajat di luar seperti di GO, Atin dan lainnya. (*)