Pemkab Relokasi Makam Pahlawan Nasional Ilyas Yakub

id Pemkab Relokasi Makam Pahlawan Nasional Ilyas Yakub

Painan, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat merelokasi makam Pahlawan Nasional H Ilyas Yakub ke tempat yang lebih representatif di Kenagarian (Desa Adat) Kapencong Lubuk Gambia, Kecamatan Bayang. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Pesisir Selatan Zefnihan di Painan, Jumat, mengatakan, makam Ilyas Yakub yang saat ini berada di pekarangan Masjid Al Munawarah Kapencong akan dipindahkan pada Minggu (5/11) ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi sekarang. "Tempat yang direncanakan ini dinilai lebih bagus dari lokasi di halaman Masjid Al Munawarah," katanya. Ilyas Yakub adalah Pahlawan Nasional dan meninggal pada 1958. Acara pemindahan makamnya akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan akan dihadiri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Selain Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, upacara juga akan diikuti seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tokoh masyarakat, pemuda, LSM, TNI, polisi dan masyarakat sekitar. Pemkab menyiapkan lahan di Nagari Kapencong Lubuk Gambia seluas 2.000 meter persegi. Makam nantinya akan dibuat layaknya makam Pahlawan Nasional lainnya di Indonesia. "Makam itu nantinya akan dilengkapi dengan taman yang memancarkan nuansa keindahan sehingga mengundang minat banyak orang untuk berkunjung ke lokasi itu," ucap dia. Ilyas Yakub lahir di Asam Kumbang, Kecamatan Bayang Pesisir Selatan pada tahun 1903. Ia wafat di Koto Barapak Bayang pada 2 Agustus 1958. Ilyas Yakub ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 074/TK/1999 tertanggal 13 Agustus 1999. Menurut sejarah, ia adalah seorang ulama Minangkabau lulusan Mesir. Dia dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana atas jasanya mempertahankan prinsip-prinsip kemerdekaan dari ancaman kolonialisme Belanda. Ia pernah dibuang Belanda ke Digul serta beberapa tempat di Malaysia, Singapura, Brunei, dan Australia. Ia juga pernah bekerja sebagai wartawan dan mendirikan lembaga pers sejak masa pendidikan di perguruan tinggi di Timur Tengah. (*/jun/wij)