Ini kunci sukses diera revolusi 4.0, menurut Menaker RI, Ida Fauziah
Sejak pandemi COVID-19 berlangsung kita dituntut untuk cepat beradaptasi dengan segala perubahan terutama dalam pemanfaatan teknologi digital yang merupakan inti dari revolusi industri 4.0,
Padang (ANTARA) - Menteri Tenaga Kerja RI Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziah mengatakan kunci sukses pada era revolusi 4.0 ini adalah harus adaptif dan inovatif dengan segala perubahan yang ada.
“Sejak pandemi COVID-19 berlangsung kita dituntut untuk cepat beradaptasi dengan segala perubahan terutama dalam pemanfaatan teknologi digital yang merupakan inti dari revolusi industri 4.0,” ungkapnya dalam orasi ilmiah pada Wisuda UNP ke 120 yang dilaksanakan daring pada Jumat.
Ia mengatakan bahwa dunia tengah memasuki era revolusi 4.0, revolusi ini ditandai dengan penggunaan teknologi yang mengarah pada otomasi dan pertukaran data secara cepat dalam segala aspek.
Ia menerangkan bahwa transformasi digital menjadi sebuah norma baru yang terjadi di setiap tempat , dunia dikerahkan oleh artificial intelligence, internet outage, big data serta teknologi-teknologi digital lainnya yang cenderung bersifat otomatis.
Dampak tersebut, menurutnya sangat besar yang menciptakan skill dan pola pikir baru di dunia industri.
“Perubahan paradigma ini menciptakan transformasi cara bekerja, cara konsumsi dan keahlian yang dibutuhkan industri pada akhirnya juga menciptakan transformasi industri dan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Kemudian, penggunaan otomasi teknologi dan big data pada saat ini telah berdampak pada terjadinya disrupsi ekonomi dan transformasi dibidang ketenagakerjaan, proses digitalisasi membawa dunia bergerak dari old ekonomi ke arah new ekonomi.
Ia menerangkan kedepan banyak usaha dan jenis pekerjaan yang tidak berkembang bahkan hilang. Pekerjaan yang diprediksi akan hilang adalah jenis-jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan repetitif karena tenaga kerjanya akan diganti dengan mesin atau teknologi.
Pekerjaan yang bersifat tradisional perannya nanti dapat digantikan dengan teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan, ungkapnya.
Oleh karena itu, diakhir orasinya ia berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati UNP agar menjadi pribadi yang kompeten dibidang yang mereka minati karena kompetensi terlebih yang sudah tersertifikasi akan sangat penting dalam menghadapi persaingan yang ketat dimasa depan.
“Teruslah mengembangkan softskill dan budi pekerti yang baik karena kedua ini merupakan modal keberhasilan dunia kerja selain kompetensi yang mumpuni.
Bila memungkinkan jangan hanya mempersiapkan diri anda sebagai pekerja tapi jadilah entrepreneur yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak dan yang terakhir tetap terus mencintai dan membangun bangsa dan negara dengan sekuat tenaga, tutupnya.
“Sejak pandemi COVID-19 berlangsung kita dituntut untuk cepat beradaptasi dengan segala perubahan terutama dalam pemanfaatan teknologi digital yang merupakan inti dari revolusi industri 4.0,” ungkapnya dalam orasi ilmiah pada Wisuda UNP ke 120 yang dilaksanakan daring pada Jumat.
Ia mengatakan bahwa dunia tengah memasuki era revolusi 4.0, revolusi ini ditandai dengan penggunaan teknologi yang mengarah pada otomasi dan pertukaran data secara cepat dalam segala aspek.
Ia menerangkan bahwa transformasi digital menjadi sebuah norma baru yang terjadi di setiap tempat , dunia dikerahkan oleh artificial intelligence, internet outage, big data serta teknologi-teknologi digital lainnya yang cenderung bersifat otomatis.
Dampak tersebut, menurutnya sangat besar yang menciptakan skill dan pola pikir baru di dunia industri.
“Perubahan paradigma ini menciptakan transformasi cara bekerja, cara konsumsi dan keahlian yang dibutuhkan industri pada akhirnya juga menciptakan transformasi industri dan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Kemudian, penggunaan otomasi teknologi dan big data pada saat ini telah berdampak pada terjadinya disrupsi ekonomi dan transformasi dibidang ketenagakerjaan, proses digitalisasi membawa dunia bergerak dari old ekonomi ke arah new ekonomi.
Ia menerangkan kedepan banyak usaha dan jenis pekerjaan yang tidak berkembang bahkan hilang. Pekerjaan yang diprediksi akan hilang adalah jenis-jenis pekerjaan yang bersifat rutin dan repetitif karena tenaga kerjanya akan diganti dengan mesin atau teknologi.
Pekerjaan yang bersifat tradisional perannya nanti dapat digantikan dengan teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan, ungkapnya.
Oleh karena itu, diakhir orasinya ia berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati UNP agar menjadi pribadi yang kompeten dibidang yang mereka minati karena kompetensi terlebih yang sudah tersertifikasi akan sangat penting dalam menghadapi persaingan yang ketat dimasa depan.
“Teruslah mengembangkan softskill dan budi pekerti yang baik karena kedua ini merupakan modal keberhasilan dunia kerja selain kompetensi yang mumpuni.
Bila memungkinkan jangan hanya mempersiapkan diri anda sebagai pekerja tapi jadilah entrepreneur yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak dan yang terakhir tetap terus mencintai dan membangun bangsa dan negara dengan sekuat tenaga, tutupnya.