1.280 orang warga Pesisir Selatan telah dites COVID-19

id berita pesisr selatan,berita sumbar,covid-19

1.280 orang warga Pesisir Selatan telah dites COVID-19

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pesisir Selatan, Rinaldi. (antarasumbar/Didi Someldi Putra)

Data tersebut tercatat sejak April 2019 hingga saat ini,
Painan (ANTARA) - Sebanyak 1.280 orang warga di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat telah menjalani tes usap COVID-19 guna mempercepat penanganan dan pemutusan mata rantai penyebaran virus itu di daerah setempat.

"Data tersebut tercatat sejak April 2019 hingga saat ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pesisir Selatan, Rinaldi di Painan, Selasa.

Dari 1.280 warga tersebut juga sudah termasuk sekitar 150 aparatur sipil negara di sekretariat kabupaten setempat yang dites hari ini dan Senin (31/8).

"Sesuai arahan dari kepala daerah bahwa pelacakan terhadap warga yang kontak erat dengan pasien COVID-19 mesti dimaksimalkan dan itu dilaksanakan gugus tugas dengan baik," ungkapnya.

Terkait proses pelacakan, pihaknya mengedepankan ajakan dan imbauan, sehingga warga dengan sukarela meluangkan waktu untuk dites dan selanjutnya berkenan melaksanakan isolasi jelang hasil tesnya keluar.

"Pada beberapa lokasi memang terjadi kontra, namun dengan pendekatan yang kami lakukan bersama instruksi dari kepala daerah bisa kami laksanakan maksimal," tambahnya.

Per hari ini, lanjutnya tidak ada penambahan kasus COVID-19 di Pesisir Selatan sehingga kasus positif masih bertahan diangka 41 orang.

Dari 41 orang tersebut, satu diantaranya dinyatakan meninggal dunia, 28 orang sembuh, lima orang masih menjalani isolasi di sejumlah tempat di Kota Padang dan sisanya tujuh orang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Pada tiap kesempatan pihaknya mengaku terus mengajak masyarakat untuk tetap menaati protokoler kesehatan COVID-19 dengan cara menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan dan lainnya.

"Protokol kesehatan hingga saat mesti harus dipatuhi sehingga penyebaran COVID-19 benar-benar bisa diminimalkan, dan batasan waktu penerapannya hingga kini masih belum diketahui," lanjut dia.