1.103 mahasiswa Universitas Andalas ikuti wisuda daring dari rumah masing-masing

id berita padang,berita sumbar,universitas andalas,unand,wisuda,covid-19

1.103 mahasiswa Universitas Andalas ikuti wisuda daring dari rumah masing-masing

​​​​​​​Para mahasiswa dan orang tua mengikuti prosesi wisuda II Universitas Andalas secara daring. (antarasumbar/Ikhwan Wahyudi)

​​​​​​​Para mahasiswa dan orang tua mengikuti prosesi wisuda II Universitas Andalas secara daring.
Padang (ANTARA) - Sebanyak 1.103 orang mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang mengikuti wisuda secara daring dari rumah masing-masing di tengah pandemi COVID-19.

"Pelaksanaan wisuda dipilih secara daring untuk mencegah penularan COVID-19 sehingga mahasiswa cukup mengikuti dari rumah lewat aplikasi zoom," kata Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri di Padang, Selasa.

Di Unand prosesi wisuda yang biasanya dilaksanakan di Auditorium kali ini dipusatkan di Convention Hall dihadiri Rektor, Senat dan Dekan.

Pelaksanaan prosesi wisuda pun lebih sederhana karena tidak ada lagi pemindahan jambul wisudawan.

Setelah pembukaan dilakukan dilanjutkan dengan pembacaan jumlah wisudawan serta lulusan terbaik.

Kemudian orang tua mahasiswa dipersilakan memindahkan jambul toga anaknya di rumah masing-masing disaksikan oleh rektor dan jajaran dari kampus.

Suasana ini membawa haru karena dari tampilan layar terlihat beberapa orang tua dan anak yang tak kuasa menahan air mata haru atas keberhasilan buah hati menyelesaikan pendidikan.

Wisuda daring ini juga diikuti oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno selaku orang tua yang anaknya juga turut diwisuda.

Dalam sambutannya Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan pelaksanaan wisuda daring merupakan konsekuensi dari pandemi COVID-19 yang masih terjadi.

"Saat ini belum dibenarkan untuk mengumpulkan mahasiswa dalam jumlah besar," ujarnya.

Ia berharap proses wisuda daring kali ini tidak mengurangi makna perayaan kelulusan.

Setelah mahasiswa selesai mengikuti wisuda baru mengambil ijazah di fakultas dengan jadwal yang ditetapkan dan menerapkan pembatasan sosial.

Sementara, Rani salah seorang mahasiswa yang mengikuti wisuda mengakui pelaksanaan secara daring tidak semeriah ketika dilaksanakan langsung di kampus.

"Kalau di kampus kan ramai, suasana perayaan lebih terasa semarak, namun karena masih COVID-19 jadi pilihan yang harus dilaksanakan secara daring," lanjutnya.

Akan tetapi ia menilai ada kelebihan wisuda daring karena yang memindahkan jambul langsung kedua orang tua.