Dahlan Iskan nilai Bank BUMN memiliki peran besar selamatkan perekonomian yang terpuruk akibat COVID-19

id dahlan iskan,bank bumn,perekonomian

Dahlan Iskan nilai Bank BUMN memiliki peran besar selamatkan perekonomian yang terpuruk akibat COVID-19

Bank-bank BUMN. ANTARA/HO-Himbara

Jakarta, (ANTARA) - Mantan Menteri BUMN periode 2011-2014 Dahlan Iskan menilai bank-bank BUMN memiliki peran besar dalam melakukan penyelamatan ekonomi nasional akibat COVID-19.

"Kalau menurut saya, peranan terbesar saat ini ada di bank-bank BUMN, dengan cara bagaimana kredit-kredit di-reschedule bukan dihapus atau dipotong tetapi pembayaran cicilannya yang ditunda atau dijadwalkan ulang," ujar Dahlan Iskan dalam seminar daring di Jakarta, Senin.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa bunga kreditnya juga bisa diselesaikan oleh bank-bank BUMN apakah dengan cara memperpanjang tenor atau menggeser bunga, sehingga meringankan dunia usaha selama pandemi COVID-19.

"Saya kira jumlah bank BUMN sangat besar, kredit yang dialirkan juga besar sehingga kalau bidang ini bisa diambil oleh bank-bank BUMN maka peranannya dalam menyelamatkan perekonomian nasional sudah sangat besar," katanya.

Menurut Dahlan, bank-bank BUMN juga bisa mencari dana sebesar-besarnya dan semurah-murahnya agar reschedule yang diberikan kepada dunia usaha tidak membebani bank-bank BUMN nantinya.

"Bahkan, kalau bisa bank-bank BUMN masih bisa menyalurkan kredit bagi pelaku usaha-pelaku usaha tertentu misalnya pelaku usaha yang masih mampu melakukan ekspor," ujarnya.

Dahlan juga menyampaikan fungsi BUMN dalam masa COVID-19 ini sebaiknya fokus kepada penyelamatan ekonomi, mengingat negara ini besar sekali dan memiliki banyak institusi sehingga dalam penanganan pandemi perlu berbagi tugas.

Dengan demikian beberapa institusi pemerintahan fokus menyelamatkan rakyat Indonesia dan pada saat bersamaan institusi lainnya perlu fokus pada penyelamatan ekonomi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan selama pandemi COVID-19, bank BUMN sudah melakukan restrukturisasi untuk pelaku UMKM dan lainnya senilai Rp120 triliun lebih.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bank-bank milik BUMN diharapkan bisa membuka akses kredit usaha rakyat (KUR) dan apabila itu bisa dilakukan, maka kebangkitan ekonomi Jateng khususnya dari industri kecil menengah bisa lebih cepat dilakukan. (*)