Mahasiswa Minang di Mesir yang terdampak COVID-19 dapat bantuan dari KMM

id berita padang,berita sumbar,mahasiswa,mesir,bantuan,covid-19

Mahasiswa Minang di Mesir yang terdampak COVID-19 dapat bantuan dari KMM

Ketua KMM Mesir 2019-2020 Abdan Syukri (di tengah) didampingi ketua Satgas Penanganan Covid-19 KMM Mesir, Yusuf Abdullah menyerahkan bantuan ke mahasiswa asal Minang terdampak COVID-19 di Mesir. (antarasumbar/Istimewa)

Alhamdulillah kami sudah menyalurkan sekitar 10.000 EGP atau senilai Rp10 jt bantuan dari para donatur kepada teman-teman mahasiswa asal Minang yang tengah membutuhkan,
Padang (ANTARA) - Mahasiswa asal Minang, Sumatera Barat (Sumbar) yang menimba ilmu di Mesir dan saat ini terdampak pandemi COVID-19 mendapat bantuan yang disalurkan Kesepakatan Mahasiswa Minang (KMM) Mesir.

"Alhamdulillah kami sudah menyalurkan sekitar 10.000 EGP atau senilai Rp10 jt bantuan dari para donatur kepada teman-teman mahasiswa asal Minang yang tengah membutuhkan," kata Ketua KMM Mesir, Abdan Syukri saat dihubungi dari Padang, Kamis.

Ia menyebutkan bantuan tersebut berasal dari para donatur di Indonesia, orang-orang terdekat mahasiswa, dan Lazizmu Sumbar.

"Dana tersebut dikumpulkan melalui kampanye di WhatsAppGroup, melalui beberapa kenalan mahasiswa, dan kolega di Indonesia," ujar dia.

Kemudian setelah terkumpul KMM Mesir menyalurkannya kepada mahasiswa asal Minang yang membutuhkan di Mesir.

"Setelah menjalani proses screening dan pendataan sebelumnya," sebut dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk saat ini bantuan yang dibagikan dalam bentuk uang. Kemudian pada tahap pertama terdapat 20 orang mahasiswa yang telah menerima bantuan tersebut.

Selain dari KMM Mesir, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo juga telah menyalurkan bantuan berupa membagikan sembako secara bertahap dan sekarang persiapan untuk pembagian tahap ketiga.

Ia menyebutkan sampai saat ini kasus COVID-19 di Mesir terus meningkat. Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 KBRI Kairo total kasus COVID-19 di Mesir yaitu 10.431, kasus baru sebanyak 338, total sembuh 2.486, dan total meninggal 556.

"Berdasarkan peningkatan kasus COVID-19 tersebut, pemerintah Mesir memberlakukan kebijakan lockdown. Semenjak lockdown di Mesir, mahasiswa asal Minang mengalami kesulitan ekonomi," jelas dia.

Kemudian, ia menyebutkan saat ini yang dibutuhkan mahasiswa asal Minang berupa bantuan dana, alat pelindung diri (APD), dan sembako.

Ia mengatakan sampai saat ini perkuliahan mahasiswa di Mesir telah usai dan mahasiswa sudah diwajibkan untuk memulai riset pengganti ujian semester.

Syukri menyebutkan saat ini jumlah mahasiswa asal Minang, yang berkuliah Universitas Al-Azhar Mesir sebanyak 301 orang.

"301 mahasiswa tersebut terdapat 85 persen tengah menempuh S1, 12 persen S2, dan 3 persen S3," kata dia.

Kemudian mahasiswa asal Minang tersebut ada yang tinggal di asrama dan ada juga yang tinggal di kontrakan. Terdapat sekitar 5 persen yang tinggal di asrama dari total mahasiswa Minang di Mesir, kata dia.

"Kami berharap pemerintah Indonesia memperhatikan mahasiswa di Mesir karena banyak di antara mereka yang memerlukan bantuan dari pemerintah," lanjut dia.