Dua petugas RSAM Bukittinggi positif COVID-19, ini riwayat kontaknya

id RSAM Bukittinggi ,petugas RSAM Bukittinggi positif covid-19,pandemi covid-19 di bukittinggi,virus corona,berita bukittinggi,bukittinggi terkini,berit

Dua petugas RSAM Bukittinggi positif COVID-19, ini riwayat kontaknya

Sel-sel virus influenza pernapasan Cina patogen. Nama resmi baru untuk penyakit Coronavirus bernama COVID-19. (ANTARA/Shutterstock/pri)

​​​​​​​Bukittinggi, (ANTARA) - Dua petugas di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat dinyatakan positif terinfeksi coronavirus disease 2019 (COVID-2019) berdasarkan hasil pemeriksaan swab dari Universitas Andalas, Padang pada Rabu (6/5).

"Keduanya merupakan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang. Mereka diisolasi di RSAM," kata Direktur RSAM Bukittinggi Khairul Said di Bukittinggi, Kamis.

Pihak rumah sakit, ujarnya sudah melakukan pembersihan atau sterilisasi ruang dan peralatan yang sempat digunakan kedua petugas tersebut agar tidak mengganggu pelayanan di rumah sakit.

Ia menerangkan kedua petugas diketahui terpapar virus corona jenis baru setelah pihak rumah sakit memberlakukan pemeriksaan swab bagi seluruh petugas yang akan istirahat setelah habis periode dinasnya.

"Jadi petugas itu ada periode dinasnya masing-masing, setiap periodenya selesai mereka jalani tes swab dulu sebelum bisa beristirahat," katanya.

Selain itu dari pelacakan riwayat kontak, dicurigai petugas tersebut juga pernah berkontak dengan warga asal Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar yang berkunjung ke RSAM dengan maksud ingin menemui kerabat yang dirawat.

"Warga itu berkunjung ke RSAM antara tanggal 16 dan 17 April 2020. Warga Panyalaian itu kemudian juga diketahui positif COVID-19 dan dirawat di M Djamil Padang," katanya.

Ia memastikan saat ini tidak ada layanan di RSUD yang terganggu karena sudah dilakukan sterilisasi dan kedua petugas yang positif juga sudah ditangani di ruang isolasi RSAM.

Pihak rumah sakit selanjutnya juga akan melakukan pemeriksaan swab terhadap sesama rekan kerja kedua petugas dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait untuk pemeriksaan bagi anggota keluarga kedua pasien. (*)