Dampak COVID-19, ribuan pekerja di Sumut terancam PHK tanpa pesangon
Medan (ANTARA) - Sebanyak 12.700 pekerja di sektor perhotelan dan pariwisata di Provinsi Sumatera Utara yang dirumahkan akibat pandemi COVID-19 terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa pesangon.
"Pascapenutupan sejumlah layanan wisata di Sumatera Utara, sebanyak 12.700 pekerja terpaksa dirumahkan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara Harianto Butar-Butar di Medan, Rabu.
Ia meminta kepada para pengusaha apabila melakukan PHK terhadap para karyawannya untuk memberikan pesangon kepada para pekerja tersebut.
"Kita imbau kepada para pengusaha untuk tidak melakukan PHK kepada para pekerja sampai batas yang bisa ditalangi oleh para pengusaha. Namun jika terpaksa PHK, pengusaha wajib memberikan pesangon sesuai dengan aturan yang berlaku namun memperhatikan kondisi yang tengah terjadi," ujarnya.
Sejumlah hotel dan lokasi wisata di Sumatera Utara ditutup sejak pandemi COVID-19. Penutupan tersebut membuat pengusaha perhotelan dan pariwisata terpaksa merumahkan karyawannya untuk menghindari kerugian yang lebih besar, demikian Harianto Butar-Butar.
"Pascapenutupan sejumlah layanan wisata di Sumatera Utara, sebanyak 12.700 pekerja terpaksa dirumahkan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara Harianto Butar-Butar di Medan, Rabu.
Ia meminta kepada para pengusaha apabila melakukan PHK terhadap para karyawannya untuk memberikan pesangon kepada para pekerja tersebut.
"Kita imbau kepada para pengusaha untuk tidak melakukan PHK kepada para pekerja sampai batas yang bisa ditalangi oleh para pengusaha. Namun jika terpaksa PHK, pengusaha wajib memberikan pesangon sesuai dengan aturan yang berlaku namun memperhatikan kondisi yang tengah terjadi," ujarnya.
Sejumlah hotel dan lokasi wisata di Sumatera Utara ditutup sejak pandemi COVID-19. Penutupan tersebut membuat pengusaha perhotelan dan pariwisata terpaksa merumahkan karyawannya untuk menghindari kerugian yang lebih besar, demikian Harianto Butar-Butar.