Perlu pojok informasi soal corona di Bandara Minangkabau

id berita padang, berita sumbar, pantauan corona, ombudsman sumbar

Perlu pojok informasi soal corona di Bandara Minangkabau

Asisten Ombudsman perwakilan Sumbar Melisa Fitri (kiri) dan Yunesa Rahman (kanan) memaparkan hasil pantauan antisipasi corona di Padang, Rabu (4/3). (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Ombudsman perwakilan Sumatera Barat merekomendasikan perlu dibuat pojok informasi berisi edukasi terkait dengan penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Bandara Internasional Minangkabau sebagai sarana edukasi bagi calon penumpang.

"Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan di terminal kedatangan penumpang luar negeri di Bandara Internasional Minangkabau secara umum proses pemeriksaan penumpang yang datang sudah sesuai prosedur hanya perlu tambahan pojok informasi," kata Asisten Ombudsman Sumbar Meilisa Fitri Harahap di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu saat pemaparan hasil pantauan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat menindaklanjuti pengawasan pencegahan virus Covid-19 di Bandara Internasional Minangkabau.

Menurutnya berdasarkan temuan di lapangan penumpang yang datang kebanyakan dari Malaysia dan negara tetangga.

Untuk kedatangan WNA yang berasal dari China telah dilarang masuk ke BIM sampai ada instruksi dari pemerintah.

Sedangkan untuk thermoscan atau pendeteksi suhu di areal kedatangan domestik sudah tersedia, namun belum difungsikan karena perlu koordinasi dengan pihak Angkasa Pura II, kata dia

Selain itu ia menyoroti belum ada informasi manual tentang mitigasi penanganan virus Covid-19, namun pengelola bandara dalam waktu dekat akan menyediakan layanan informasi berupa banner, running text dan monitor TV

Saat ini pihak bandara telah menyediakan hand sanitizer di berbagai sudut bandara untuk penumpang, dan telah mengimbau penumpang untuk rajin mencuci tangan, ujarnya.

Ia menilai kecukupan peralatan dan petugas dalam melakukan scanner harus menjadi perhatian, adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan pada kedatangan dan keberangkatan penumpang yang jelas dan dapat dipahami oleh masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Sebelumnya PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat memperketat prosedur pengawasan penumpang mengantisipasi Corona Virus Disease (COVID-19).

Executive General Manager PT Angkasa Pura II BIM Yos Suwagiyono mengatakan untuk memperketat pengawasan pihaknya sudah berkoordinasi intensif d dengan Otoritas Bandara Wilayah VI, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan pemangku kepentingan terkait.

“Tim fasilitator dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Agoes Soebagyo diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara pemangku kepentingan di BIM,” ujarnya.

Ia menyampaikan saat ini di Bandara Internasional Minangkabau telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19 mulai thermal scanner atau pemantau suhu tubuh juga terdapat thermo gun, ruang isolasi, hingga penempatan hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Ia memastikan seluruh penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dibagi dalam beberapa lajur.

"Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card,” katanya.

Dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan bertugas memonitoring penumpang pesawat yaitu melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di luar negeri.

Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal, serta thermo gun yang dipegang oleh personel KKP.

Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC) guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19, ujarnya.