Padang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau Padang Pariaman memperkirakan cuaca ekstrem akan terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) pada pertengahan Maret 2020.
"Diperkirakan cuaca ekstrem tersebut akan terjadi lagi pada pertengahan Maret 2020 dan puncaknya pada April 2020," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, Rabu.
Berdasarkan analisis klimatologi BMKG Minangkabau, intensitas curah hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Sumbar biasanya sering terjadi pada April dan November, kata dia.
"Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi," kata dia
Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan pada bulan itu dalam menghadapi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, longsor, dan pohon tumbang.
Lebih lanjut Yudha mengatakan suhu panas di Sumbar, khususnya di Padang sudah mulai berkurang dan kembali normal yaitu mencapai 30 sampai 32 derajat celsius dengan kelembapan udara 70 sampai 75 persen.
"Angin kencang yang sempat terjadi di Padang beberapa waktu lalu saat ini sudah mulai normal," kata dia.
Akan tetapi diperkirakan ke depan akan terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi. Namun tidak disertai angin kencang, katanya.
Ia juga menyebutkan beberapa wilayah di Sumbar mulai turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yaitu di Pasaman Barat, Agam, Solok, Solok Selatan, Padang Pariaman, dan Padang.
"Diperkirakan dua hingga tiga hari ke depan beberapa wilayah di Sumbar akan turun hujan dengan intensitas sedang," kata dia.