Padang, (ANTARA) - Keheningan malam yang telah larut itu pecah oleh suara dering telepon genggam milik Dian Kastika Sari, Petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Keluhan (PIPP) BPJS Kesehatan Cabang Padang.
Namun ia tetap mengangkat telepon dan diujung sana terdengar suara dari petugas salah satu rumah sakit di Padang.
Kendati waktu telah menunjukan pukul 23.30 WIB Dian tetap meladeni pembicaraan dengan petugas rumah sakit yang mengeluhkan ada pasien masuk namun berkasnya bermasalah.
Akhirnya setelah memberikan beberapa penjelasan telepon ditutup. Baginya menerima panggilan telepon di malam hari adalah hal biasa.
Sebagai petugas BPJS Siap Membantu salah satu tanggung jawabnya adalah membantu keluhan peserta. Untuk itu ia selain berkunjung ke rumah sakit harus siaga menerima keluhan lewat telepon.
Sehari-hari Dian bertanggung jawab di delapan rumah sakit di Padang yaitu Rumah Sakit Tentara Reksodiwiryo, RS Aisyiah, RS Ropana Suri, RS Kartika Docta, RS Cicik, RS Siti Hawa , RS Mutiara Bunda dan Klinik Annisa.
Ia pun membagi jadwal dua rumah sakit sehari yang bertugas mulai jam 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Siang itu saat berada di RST Reksodiwiryo Dian harus menghadapi keluhan seorang pasien yang tidak bisa menggunakan Kartu Indonesia Sehat karena ada tunggakan.
Sementara pasien tersebut harus dirawat dan ia baru saja pindah status dari peserta mandiri menjadi penerima upah.
Akan tetapi saat menjadi peserta mandiri ada tunggakan yang belum dibayar sehingga tidak bisa digunakan untuk dirawat.
Akhirnya ia menjelaskan kepada pasien dan atasannya kendati telah berstatus penerima upah tetap harus melunasi tunggakan saat menjadi peserta mandiri.
Beragam persoalan lain pun kerap ia temui seperti peserta yang mengeluhkan obat kurang dan setelah diselidiki ternyata stok kosong.
Baginya merupakan kebahagiaan bisa menyelesaikan beragam keluhan tersebut. Jika bisa diatasi dengan koordinasi langsung akan lebih cepat, jika persoalannya berat maka ia akan berkoordinasi ke Kantor BPJS Kesehatan cabang Padang.
Lain lagi kisah yang dialami Multi Kurnia Sari yang bertugas sebagai petugas pemberi informasi dan penanganan pengaduan di tujuh rumah sakit yang ada di Padang.
Saat itu ada pasien JKN KIS yang masuk ke RS Ibnu Sina Padang dirujuk dari Kerinci. Akan tetapi rujukannya yang seharusnya kepada poli bedah ditulis di berkas ke poli paru.
Akhirnya Multi pun segera memperbaiki dan pasien segera bisa ditangani.
Keluhan mulai dari petugas tidak ramah, obat kurang hingga iur biaya merupakan makanan sehari hari yang biasa ia hadapi.
Di setiap rumah sakit yang menjadi wilayah kerjanya foto Multi beserta nomor telepon dipampang.
Tidak hanya siaga di satu titik ia pun rajin melakukan lawatan ke poliklilnik, apotek dan bangsal untuk menanyakan apakah ada kendala saat berobat.
Kadang ada juga pasien yang takut saat ditanyai khawatir jika menyampaikan keluhan akan dipersulit.
Ada juga pasein yang marah marah dan biasanya ia menghadapi dengan senyuman serta memberikan penjelasan yang logis.
Ia juga pernah menyelesaikan keluhan pasien yang mempercepat jadwal konsultasi sehingga obat yang diberikan hanya setengah.
Keberadaan petugas BPJS Satu merupakan komitmen BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan dan menyerap langsung keluhan dan aspirasi pasien di rumah sakit. (*)
Berita Terkait
KPU Padang Panjang Sosialisasikan Pilkada November 2024
Jumat, 29 Maret 2024 4:15 Wib
Petani terdampak erupsi Marapi terima Bansos Pemkot Padang Panjang
Jumat, 29 Maret 2024 4:13 Wib
Penjualan kue kering di Pasar Jatinegara Jakarta
Kamis, 28 Maret 2024 16:24 Wib
KPU minta MK tolak gugatan atas hasil pilpres
Kamis, 28 Maret 2024 16:21 Wib
Unjuk rasa tuntut pembayaran THR di Yogyakarta
Kamis, 28 Maret 2024 16:18 Wib
Manajemen usulkan dua stadion jadi kandang Semen Padang FC
Kamis, 28 Maret 2024 15:47 Wib
Dugaan penipuan jual beli mobil bekas taksi di Bekasi
Kamis, 28 Maret 2024 14:24 Wib
Paket Ramadhan untuk petugas kebersihan di Banda Aceh
Kamis, 28 Maret 2024 13:55 Wib