Padang, (ANTARA) -
Antara - Isu jeleknya kwalitas bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite masih berkembang di Sumatera Barat, yang akhirnya membuat banyak pengendara baik roda dua ataupun empat tetap mengisi bbm jenis premium. Ini secara langsung berdampak pada overnya kuota bbm bersubsidi itu, sejak semeseter pertama tahun 2019.
Baca juga: Pertamina beri pemahaman terkait peruntukan bahan bakar bersubsidi kepada ASN
Baca juga: Academics: premium fuel is only suitable for low-year cars
Baca juga: Akademisi : bahan bakar premium hanya cocok untuk mobil tahun rendah (video)