Padang, (ANTARA) - L’ile Chocolate Factory & Museum berlokasi di Alang Laweh Padang menggelar pembukaan awal dengan mengenalkan cokelat rasa rendang, kopi, dan kelapa olahan biji kakao murni khas Sumatera Barat pada Jumat (8/11).
Pemilik gerai L’ile Chocolate Factory & Museum Prisca Partana menjelaskan cokelat rasa rendang dipilih menjadi menu utama karena rendang merupakan makanan khas Sumatera Barat yang sudah mendunia.
“Selain rasa rendang, saya juga punya cokelat rasa kelapa dan kopi yang begitu terkenal dari Sumatera Barat, peminat kopi dan kelapa kan banyak, jadi saya yakin produk lokal juga bisa mendunia,” ujar Prisca.
Cokelat yang diolah dari hasil petani kakao di Lubuk Minturun ini dijual dengan harga Rp40.000 hingga Rp42.000. Dari pemahamannya mengenai kakao, Prisca turun tangan memberikan pelatihan kepada petani kakao yang ada di Lubuk Minturun agar mampu menghasilkan biji kakao yang berkualitas.
“Jadi petani-petani kakao itu kita kasih bibit yang bagus, diajarkan pengolahan setelah panen, bagamaimana cara merawat kebun dengan baik agar hasil kakaonya berkualitas,”ujar dia.
Prisca juga menjelaskan alasannya membuka gerai coklat ini karena Sumatera Barat sudah terkenal sebagai pusat penghasil Kakao di Indonesia, jadi disayangkan jika tidak dikelola dengan baik.
“Setiap saya tanya ke teman-teman cokelat yang paling enak itu jawabnya pasti cokelat Belgia, padahal daerahnya tidak bisa ditanami Kakao karena kakao hanya tumbuh di garis khatulistiwa, kenapa tidak kita olah dan hasilkan coklat dari negeri kita sendiri, kita juga bisa kok menghasilkan cokelat yang berkualitas tanpa perlu impor dari luar,” ujar dia.
Rencananya L’ile Chocolate ini akan menggelar pembukaan secara resmi pada 2020 , dengan mengangkat konsep Café dan Museum. Prisca berharap gerai cokelat miliknya tidak hanya menjadi tempat menikmati cokelat tetapi juga sebagai media pendidikan bagi pengunjung dan penikmat cokelat.
“Wisata edukasi di Padang ini kan kurang ya, jadi saya harap nantinya setelah Grand Opening pengunjung dapat belajar juga cara membuat cokelat dan melihat bagaimana proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat itu di sini, sehingga ada ilmu bermanfaat yang bisa saya bagikan kepada orang banyak,” ujar Prisca.
Selain tempatnya yang menarik dan kekinian, gerai ini juga menyediakan beberapa minuman dan makanan camilan rendah gula dengan citarasa cokelat khas Sumatera Barat yang cocok dijadikan camilan saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Penulis adalah mahasiswa magang di portal berita www.sumbar.antaranews.com
Baca juga: Padang tampilkan stand berkonsep etnik pada Sumbar Expo di Medan
Baca juga: Padang umrahkan tiga keluarga pemenang program 18-21
Baca juga: Trend aksesoris handphone, kebutuhan masyarakat meningkat