Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan proyeksi pendapatan pada tahun 2020 dari produk digital perusahaan diperkirakan sebesar Rp1,032 triliun.
"Kami sangat yakin bahwa bisnis sekuriti digital akan menjadi salah satu pilar utama bisnis Peruri ke depan. Bahkan pada 2020, proyeksi pendapatan dari produk digital adalah sebesar Rp1,032 triliun," kata Dwina Septiani dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tahun 2019 Peruri sudah banyak melakukan penjajakan bisnis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU dengan beberapa instansi seperti industri fintech, perbankan, multifinance, FMCG, farmasi, dan industri lainnya.
Ke depan, dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi digital, langkah-langkah yang dilakukan Peruri adalah dengan cara memperkuat bisnis utama yaitu pencetakan uang rupiah dan dokumen sekuriti milik negara lainnya serta mengembangkan bisnis baru (new wave business) di bidang digital security.
Saat ini Peruri telah melakukan transformasi bisnis ke arah digital melalui tiga produk unggulannya yaitu Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust, yang telah resmi diluncurkan September 2019.
Sepanjang triwulan III 2019, Perum Peruri menunjukkan kinerja keuangan yang positif dengan mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp266,72 miliar.
Peruri berhasil mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp2,950 triliun atau naik 52,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp1,931 triliun. Angka ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 97,89 persen.
Laba usaha konsolidasi tercatat Rp423,8 miliar atau naik 175,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp153,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 118,1 persen.
Laba bersih konsolidasi tercatat sebesar Rp266,7 miliar atau naik 251,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar Rp75,9 miliar. Apabila dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 135,8 persen.
Sedangkan, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) konsolidasi sebesar Rp681,5 miliar atau naik 90,9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 mencapai Rp356,9 miliar, dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 107,6 persen.