Ribuan penari piring di Solok Selatan pecahkan rekor MURI

id Solok Selatan

Ribuan penari piring di Solok Selatan pecahkan rekor MURI

Penari piring yang terdiri dari Pelajar tingkat SMA dan SMP sederajat beserta Polwan dan Bhayangkari memecahkan rekor dunia kategori penari piring terbanyak, di Padang Aro, Minggu.  (ANTARA/ Erik Ifansya Akbar)

Solok Selatan (ANTARA) - Sebanyak 2.890 orang penari piring yang terdiri dari pelajar, Polwan, Bhayangkari dan Persit di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pecahkan rekor dunia kategori pagelaran penari piring terbanyak.

"Tadi panitia bilang rekor nasional tetapi kami pastikan ini memecahkan rekor dunia karena tari piring merupakan kesenian tradisional yang hanya ada di Sumbar dan pagelaran hari ini merupakan penari piring terbanyak di dunia", kata Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Triyono, di Padang Aro, Minggu.

Pihaknya mengapresiasi pemecahan rekor ini karena merupakan salah satu upaya daerah untuk melestarikan adat budaya yang mulai jarang dilakukan terutama kaum Millennial.

Selain itu katanya, pemecahan rekor dunia untuk seni tradisional juga akan mengangkat nama budaya lokal indonesia ke mata Internasional.

"Rekor hari ini akan masuk ke buku rekor Muri Indonesia yang baru," ujar.

Piagam penghargaan Muri diberikan langsung oleh Senior Manager Muri Triyono dan diterima oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal didampingi Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal mengatakan, untuk mengumpulkan 2.890 peserta dan menyatukan gerak tari bukan pekerjaan mudah sehingga patut di apresiasi.

"Kegiatan seperti ini tidak berhenti disini saja dan saya siap mendukung kegiatan positif seperti ini," ujarnya.

Menurut, melestarikan seni dan budaya tradisional sudah menjadi tugas kita bersama sehingga kegiatan seperti ini dan pelakunya juga millennial patut diapresiasi.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, kalau hanya tari piring di setial daerah di Sumbar ada tetapi yang jumlahnya hampor tiga ribu hanya di sini.

"Saya setuju menjadikan tari piring masal ini iven setiap tahun," katanya.

Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda mengatakan, tari piring merupakan budaya Minangkabau dan harus dilestarikan bersama.

"Dengan semakin majunya Ilmu pengetahuan dan teknologi kebudayaan sudah mulai memudar sehingga harus dilestarikan kembali," katanya.

Tari piring masal yang di inisiasi oleh Polres Solok Selatan dilaksanakan di Simpang Padang Aro, Minggu.