Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diprediksi menguat pasca-Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya.
"Dolar Hong Kong dan dolar Singapura kompak dibuka menguat terhadap dolar AS, yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah menuju kisaran Rp14.000 sampai Rp14.050 per dolar," kata ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Kamis kemarin memutuskan suku bunga acuan BI (7DRR) turun 25 basis poin menjadi 5,25 persen.
Begitupun dengan suku bunga deposit facility dan lending facility juga turun 25 bps, menjadi 4,5 persen dan 5,5 persen.
Keputusan tersebut dengan pertimbangan inflasi yang masih rendah dan menjaga imbal hasil yang menarik.
Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, BI juga melakukan bauran kebijakan makroprudensial yang dapat meningkatkan penyaluran kredit dan permintaan kredit.
Pada pukul 10.57 WIB, rupiah masih melemah 10 poin atau 0,207 persen menjadi Rp14.070 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.060 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.085 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.099 per dolar AS.(*)
Berita Terkait
AS sahkan RUU bantuan 95 miliar dolar bagi Ukraina, Israel, Taiwan
Rabu, 24 April 2024 20:42 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Harga emas melemah karena dolar AS menguat
Sabtu, 23 Maret 2024 8:53 Wib