Kebakaran lahan di Solok dan Dharmasraya

id Kebakaran lahan,Kebakaran Lahan Sumbar,BPBD Sumbar

Kebakaran lahan di Solok dan Dharmasraya

Suasana kawasan pusat kota Padang diselimuti kabut asap kiriman, di Sumatera Barat, Senin (19/8/2019). Data Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Bukit Kototabang, menyebutkan selama dua pekan terakhir terjadi peningkatan titik panas di wilayah tengah hingga selatan Sumatera, dan beberapa hotspot berada di wilayah Sumbar, namun kiriman asap dari provinsi tetangga sangat dominan, diperkuat arus angin timur hingga tenggara. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.

Padang (ANTARA) - Dua daerah di Sumatera Barat masing-masing Dharmasraya dan Kota Solok dilanda kebakaran lahan dipicu kekeringan yang terjadi beberapa minggu terakhir.

"Di Dharmasraya sekitar 4 hektare lahan terbakar yaitu di Jorong Koto Tinggi blok C Nagari Koto Besar Kecamatan. Koto Besar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman di Padang, Sabtu.

Kebakaran lahan yang terjadi Kamis (5/9) sekitar pukul 18.00 WIB itu diduga karena kelalaian manusia, namun sebab pasti masih ditelusuri.

Beruntung Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Pemadam Kebakaran Dhamasraya bersama masyarakat sekitar bisa cepat merespon memadamkan api hingga tidak ada jatuh korban.

Sementara di Kota Solok kebakaran lahan terjadi di beberapa titik pada Jumat (6/9) sekitar pukul 13:15 WIB masing-masing di Laiang, lahan dekat PT Wing, dekat gedung DPRD Kota Solok, depan Puskesmas Nan Balimo dan di Jalan Lingkar.

TRC BPBD Kota Solok dan pemadam kebakaran dan masyarakat harus berjibaku memadamkan api. Pantauan terakhir pada pukul 21.30 WIB, api sudah berhasil dikendalikan.

Erman mengatakan kemarau menyebabkab kondisi lahan menjadi kering dan rentan terbakar karena penyebab sepele.

Ia mengimbau agar semua pihak saling menjaga agar kebakaran lahan di daerah itu tidak terjadi lagi, apalagi disebabkan oleh kelalaian manusia.

"Membuka lahan dengan membakar dan membuang puntung rokok sembarangan adalah beberapa pemicu kebakaran lahan saat musim kemarau. Mari tetap waspada," katanya.