IHSG bergerak di area terbatas dipengaruhi perang dagang

id IHSG,Perang dagang

IHSG bergerak di area terbatas dipengaruhi perang dagang

Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (20/8/2019). ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd. (ANTARA/RENO)

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak dalam area terbatas seiring masih adanya kekhawatiran perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Pada sesi perdagangan pagi ini (3/9), IHSG dibuka menguat tipis 2,81 poin atau 0,04 persen menjadi 6.293,36. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,84 poin atau 0,09 persen menjadi 987,29.

"Sentimen perang dagang diperkirakan masih memunculkan kekhawatiran di pasar global. Kecemasan perang dagang, dapat menghambat laju IHSG pada perdagangan hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jin Ping kembali membuat ekonomi global dilanda kecemasan karena aksi saling menaikkan tarif impor tambahan.

"AS telah menaikkan tarif 15 persen bagi barang impor dari China sebesar 112 miliar dolar AS, yang serta merta dibalas oleh Cina dengan tarif lima persen untuk barang impor AS dengan nilai 75 miliar dolar AS," paparnya.

Ia mengatakan ekspektasi investor sudah mulai pesimis bahwa kedua belah pihak akan mencapai kesepakatan, meski AS dan China menunjukkan tanda-tanda pelambatan

ekonomi.

Menurut dia, dampak perang dagang antara AS dan China yang terus berlangsung telah membuat aktivitas pabrik dan ekspor di kawasan Asia mengalami perlambatan pada Agustus. Selain itu, lemahnya ekspor di Asia juga akibat perlambatan sektor otomotif dan menurunnya permintaan smartphone di China.

Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan data inflasi Indonesia yang menunjukkan terkendali menjadi salah satu faktor positif sehingga memberi harapan kepada pelaku pasar bahwa ekonomi nasional kondusif.

"Adanya harapan positif akan menopang pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi selama Agustus 2019 sebesar 0,12 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender sebesar 2,48 persen. Jika dilihat secara tahunan, inflasi Agustus 2019 sebesar 3,49 persen (year on year), atau lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 30,03 poin (0,15 persen) ke 20.650,22, indeks Hang Seng menguat 70,87 poin (0,28 persen) ke 25.697,43, dan indeks Straits Times menguat 8,97 poin (0,29 persen) ke posisi 3.091,93.