Kantor ANTARA Biro Papua dirusak pengunjuk rasa, PWI pusat ikut prihatin

id damai Papua, Ketua PWI Pusat, Jayapura,damai papua,demonstrasi papua,unjuk rasa papua,papua,papua barat

Kantor ANTARA Biro Papua dirusak pengunjuk rasa, PWI pusat ikut prihatin

Kondisi Kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua. (ANTARA/Evarukijati)

Jakarta, (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atel S Depari memprihatinkan perusakan kantor Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Provinsi Papua oleh massa pengunjuk rasa dan mendesak aparat penegak hukum menindak tegas mereka yang bertindak anarkis, demi damai di Bumi Cenderawasih.

"Keberadaan ANTARA sebagai kantor berita resmi negara semestinya dilindungi," kata Atal saat dihubungi di Jakarta, Jumat, terkait perusakan kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua di Jalan Soasu di kawasan Dok V Bawah, Jayapura, oleh massa pengunjuk rasa pada Kamis (29/8).

Kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua itu merupakan milik Pemerintah Provinsi Papua. Di sebelah kiri Kantor LKBN ANTARA Biro Provinsi Papua terdapat Kantor Komnas HAM.

Selain ANTARA, terjadi perusakan, bahkan kebakaran, di sejumlah gedung lain di Jayapura, termasuk Gedung Majelis Rakyat Papua.

Atal menegaskan bahwa perusakan terhadap kantor institusi pers tersebut merupakan ancaman nyata terhadap pers dan merupakan tindakan yang berimplikasi pada hukum.

"Untuk itu aparat penegak hukum harus lebih tegas lagi bertindak, tidak bisa persuasif," katanya.

Baca juga: Pengungsi di Pangkalan Militer Kota Jayapura mulai kembali ke rumah masing masing

Baca juga: Distrik AbepuraKota Jayapura lengang Jumat pagi setelah demo rusuh


Ia menyatakan telah mendapat informasi dari Jayapura bahwa insan pers di sana sudah tidak merasa nyaman dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, masyarakat juga banyak yang terganggu aktivitasnya.

"Bahkan ada wartawan yang bilang ke saya, abang tolong dibantu evakuasi. Ini semua memprihatinkan," katanya.

Ia mengatakan bahwa perusakan terhadap sejumlah bangunan dalam aksi unjuk rasa itu bukan sekadar luapan emosi sesaat. "Ini sistemik, ada yang menggerakkan. Untuk itu aparat harus bertindak tegas dan cepat memulihkan keamanan," katanya.

Baca juga: Sudah berada di Bandara, tim Bali United batal ke Papua karena situasi tak kondusif

Baca juga: Situasi di Kota Jayapura pada Jumat lumpuh, anak sekolah libur


Ketua Umum PWI Pusat menegaskan bahwa permasalahan di Papua merupakan urusan dalam negeri Republik Indonesia dan bagaimanapun Papua merupakan bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Atal mengatakan belum menerima laporan resmi dari pengurus PWI Cabang Papua karena masih mengalami gangguan sambungan komunikasi.

Ia berharap kondisi di Jayapur cepat pulih dan situasi yang kondusif di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.

"Damailah Papua," katanya. (*)

Baca juga: Kondisi di Jayapura, wanita ikut ronda malam hari

Baca juga: Menkominfo sebut penyebab layanan seluler Jayapura terganggu karena perbuatan OTK