PBK dan bursa kerja, unggulan Solok tanggulangi penganggur

id jumlah penganggur solok,bursa kerja,gusmal

PBK dan bursa kerja, unggulan Solok tanggulangi penganggur

Bupati Solok, Sumatera Barat, Gusmal. (Dok. Humas Setdakab Solok)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menyebutkan jumlah penganggur di daerah itu saat ini mencapai 3,92 persen atau sekitar 6000 orang.

Kepala Dinas Penanaman Modal PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Solok, Erizal di Arosuka, Sabtu, mengatakan sebagai upaya menekan jumlah penganggur pemerintah setempat akan menggiatkan pelatihan berbasis kompetensi (PBK).

"Kami akan menggiatkan program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi pencari kerja yang masih belum memiliki skil dan keterampilan, seperti hanya tamatan SMA," ujarnya.

Selain itu, imbuhnya pihaknya akan memprioritaskan dengan program tahunan untuk mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan penampung tenaga kerja melalui bursa kerja.

Selama 2018 hingga pertengahan 2019, pemerintah sudah menggelar tiga kali bursa kerja, dan pihaknya juga merencanakan agenda serupa untuk akhir 2019, dan akan dijadikan agenda tahunan.

Sepanjang 2018 dan semester pertama 2019, pada bursa kerja tersebut disediakan 700 lowongan pekerjaan dari 24 perusahaan.

"Tentu kami tidak bisa mengusahakan untuk diterima seluruhnya, karena masing-masing perusahaan juga punya kualifikasi tersendiri," ujarnya.

Untuk menyikapi permasalahan pengetahuan, kualifikasi dan sumber daya pencari kerja tersebut, pihaknya untuk 2019 memprogramkan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) untuk membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja usia produktif sehingga memiliki daya saing.

Pada 2018, program PBK juga sudah dilakukan dengan pelatihan yang diberikan diantaranya kejuruan mekanik junior sepeda motor, teknisi audio video, staff administrasi perkantoran, operator basic office, operator menjahit pakaian dasar.

"Ilmu-ilmu tersebut kami harapkan untuk menumbuhkan keahlian masyarakat, dan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Solok Gusmal mengatakan persoalan ketenagakerjaan di Solok belum bisa ditanggulangi secara tuntas. Hal ini ditinjau dari tingginya angka pencari kerja serta tingkat produktivitas tenaga kerja yang tersedia belum maksimal.

Karena itu, penciptaan lapangan kerja sendiri terutama melalui wirausaha merupakan langkah efektif untuk mengurangi tingkat pengangguran yang terjadi.

Sementara itu, Ketua DPRD setempat Hardinalis Kobal juga mengatakan agar pencari kerja jangan hanya mencari kerja, tapi harus berusaha membuat usaha atau mencoba entreuprenur.

Seiring dengan banyaknya pencari kerja, menurutnya lulusan SMA atau SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga menambah angka pengangguran. Di sisi lain, kompetensi yang dimiliki banyak yang belum sesuai yang dibutuhkan perusahaan.

"Para pencari kerja harus yakin dengan kompetensi yang dimiliki, dan berusaha sebaik mungkin memenuhi standar perekrut kerja agar dapat mudah beradaptasi," ujarnya.

Selain itu perlu menekankan pada diri sendiri bahwa menciptakan lapangan kerja jauh lebih baik daripada mencari kerja.

Namun, Ketersediaan faktor modal, ini juga menjadi kendala bagi masyarakat ketika hendak memulai suatu usaha. Kendatipun mereka sesungguhnya punya kemampuan untuk berwiraswasta.

"Perbankan yang beroperasi di Kabupaten Solok, juga diharapkan ikut mengakomodir kalangan bawah untuk mendapatkan kredit modal bersuku bunga ringan dan tetap sesuai aturan," ujarnya.