Inflasi April 2019 karena panen komoditas terlambat

id menko perekonomian,darmin nasution,inflasi april 2019,panen komoditas terlambat

Inflasi April 2019 karena panen komoditas terlambat

Menko Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan pernyataan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/5/2019). (ANTARA/Aji Cakti)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa tingkat inflasi April 2019 sebesar 0,44 persen dikarenakan panen komoditas yang terlambat.

"Kenapa? Pertama, karena panen kita pada tahun ini agak terlambat, beras panennya terlambat, begitu juga cabai dan bawang merah," ujar Darmin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Terkait bawang putih, menurut dia, impor komoditas tersebut agak terlambat, namun impor tersebut segera masuk.

Untuk cabai dan bawang merah, Darmin berharap panen kedua komoditas tersebut segera tiba. Panen cabai agak terlambat dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.

"Kita tidak melihat hal ini sebagai sesuatu yang permanen terjadi. Begitu panen komoditas-komoditas tersebut tiba, maka hal tersebut akan kembali normal," ujar Menko Perekonomian tersebut.

Mengenai tiket pesawat, Darmin mengungkapkan bahwa pihaknya belum membahas tingginya tiket moda transportasi itu bersama dengan Kementerian BUMN.

"Mengenai tiket pesawat kami belum jadi rapat," katanya usai menghadiri acara SimPel (Simpanan Pelajar) Day 2019 yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada April 2019 sebesar 0,44 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan harga bumbu-bumbu dan tarif angkutan udara.

Dengan demikian laju inflasi tahun kalender Januari-April mencapai 0,8 persen, dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,83 persen.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, harga bumbu-bumbu itu tergantung cuaca dan penyimpanan mengingat sifat barang-barang tersebut memang mudah rusak.

Untuk bawang putih, kurangnya pasokan menyebabkan kenaikan harga komoditas ini yang memang sangat mengandalkan impor.