Penyandang Sindrom Down unjuk kebolehan bernyanyi di Padang

id down syndrom, autis, ldpi padang, anak berkebutuhan khusus

Penyandang Sindrom Down unjuk kebolehan bernyanyi di Padang

Anak-anak penyandang down Syndrom unjuk kebolehan bernyanyi dan menari pada peringatan hari Down Syndrom se-dunia di Padang, Sabtu (23/3) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Down Syndrome se-dunia penyandang sindrom down di Padang unjuk kebolehan bernyanyi, bermain alat musik hingga menari pada rangkaian acara yang digelar Unit Pelaksana Teknis Daerah Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (LDPI) Kota Padang.

"Awalnya saya tidak percaya mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus, setelah diamati baru tahu, tapi mereka bisa melakukan apa yang dikerjakan anak normal," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius di Padang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal itu pada peringatan hari Down Syndrome dan Autis se-dunia yang digelar di salah satu pusat perbelanjaan di Padang diselenggarakan oleh LDPI berkerja sama dengan Persatuan Orang Tua Down Syndrom, Forum Komunikasi Orang Tua Anak Spesial, Asosiasi Orang Tua Autis .

Menurut dia Padang sudah dicanangkan sebagai kota inklusi dan peringatan ini menunjukan penyandang down syndrom dan autisme juga memiliki bakat.

Padang juga sudah ramah terhadap berkebutuhan khusus dan sudah banyak sekolah yang inklusi yang siap menerima anak berkebutuhan khusus.

Ia menilai dibalik kelemahan anak berkebutuhan khusus ada kelebihan yang dimiliki dan ini adalah karunia Allah sehingga orang tua tidak perlu bersedih.

Barlius menyebutkan saat ini Padang memiliki 45 TK,104 SD dan 35 SMP inklusi yang menerima anak berkebutuhan khusus.

Kemudian dari sisi kurikulum tetap sama dengan sekolah biasa akan tetapi guru dilatih untuk mengajar anak berkebutuhan khusus.

Pada kesempatan itu sejumlah anak penyandang sindrom down dan autis unjuk kebolehan mulai dari bernyanyi, bermain perkusi, manabuh drum, aksi pantomim hingga membacakan puisi.

Acara juga dimeriahkan dengan talkshow dengan tema Yang muda Yang peduli Inklusi dengan pembicara orang tua penyandang down sindrom dan autis, dokter spesialis anak hingga pekerja sosial dari Australia yang fokus pada pendampingan disabilitas. (*)