BEI Padang latih wartawan bertransaksi saham di Pasar Modal

id transaksi saham, bei

BEI Padang latih wartawan bertransaksi saham di Pasar Modal

Sekolah pasar modal bagi awak media massa yang digelar BEI Padang bekerja sama dengan OJK dan Indopremier sekuritas pada Rabu (20/3) (Antara Sumbar/istimewa)

Padang, (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Padang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan melatih awak media di Sumatera Barat bertransaksi saham di pasar modal.

"Saat ini dari sekitar lima juta warga Sumbar baru 13 ribu yang tercatat sebagai investor di Pasar Modal, padahal peluangnya besar," kata Pengawas Pasar Modal OJK Sumbar Muhammad Taufik di Padang, Rabu.

Oleh sebab itu OJK berinisiatif untuk melatih wartawan tentang bagaimana cara menjadi investor hingga melakukan jual beli saham bekerja sama dengan sekuritas Indopremier.

Ia menyampaikan berinvestasi lewat saham merupakan salah satu pilihan yang menguntungkan karena selain potensinya besar masih sedikit masyarakat yang melakukan.

"Dalam membeli saham yang perlu dicermati adalah analisis fundamental perusahaan y sehingga bisa diketahui prospek ke depan," lanjut dia.

Ia mengingatkan sebelum membeli saham harus mengetahui kondisi dan kinerja perusahaan tersebut sebagai bahan pertimbangan kalau penilaiannya baik maka ke depan harga saham akan terus naik.

Sementara Kepala BEI perwakilan Padang Early Saputra menyampaikan calon investor harus memakai prinsip jangan meletakan uang dalam satu keranjang yang sama atau jangan menanamkan uang dengan membeli satu saham perusahaan saja.

"Belilah saham beberapa perusahaan, ini bertujuan sebagai antisipasi jika ada harga saham yang turun maka masih ada saham lain yang bisa memberikan keuntungan, katanya pada pelatihan yang diikuti 20 wartawan tersebut.

Selanjutnya ia mengajak calon investor untuk aktif mencari informasi tentang perkembangan perusahaan yang sahamnya telah terdaftar di bursa serta memantau aksi korporasi yang dilakukan.

Ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memutuskan apakah hendak membeli atau menjual saham dengan menganalisis mana yang lebih menguntungkan, ujarnya.

Ia menambahkan saat ini investasi lewat saham nilai keuntungannya jauh lebih tinggi ketimbang tabungan, deposito bahkan emas dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara pemateri dari Indopremier Sekuritas Fandi Akhmad menyampaikan dalam bertransaksi saham ada pihak yang menggunakan prinsip trading namun ada juga yang untuk investasi jangka panjang.

"Kalau ingin investasi jangka panjang maka perhatikan betul fundamental perusahaan dan pastikan kinerjanya baik," ujar dia. (*)