Teheran (ANTARA) - Upaya AS untuk membangun hubungan diplomatik dengan Iran seperti yang ada sebelum 1979 "tidak realistis", kata Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu (6/3).
Rouhani mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu upacara peresmian jalan-kereta baru di Kota Lahijan di Iran Utara.
"AS berharap bisa mengalahkan Iran tahun ini," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Rouhani.
"Tapi rakyat telah berhasil bangkit melawan sanksi (AS," ia menambahkan.
"AS ingin mengembalikan waktu ke masa sebelum 1979, tapi kita takkan kembali," kata Rouhani, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. "Kita akan terus bergerak ke arah demokrasi sebagai negara yang merdeka."
"Mereka ingin menyatukan dunia melawan Iran di Warsawa, tapi mereka gagal," tambah presiden Iran tersebut. Ia merujuk kepada konferensi Timur Tengah yang ditaja AS dan diselenggarakan pada Februari di Ibu Kota Polandia, Warsawa. Iran tidak diundang ke pertemuan itu.
Pada 2017, Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari kesepakatan nuklir bersejarah 2015 antara Iran dan kelompok P5+1 --kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Tak lama setelah itu, Washington memberlakukan kembali sanksi atas Iran, yang ditujukan ke sektor perbankan dan energi negeri tersebut. (*)
Berita Terkait
Tolak gagasan 'kesepakatan Trump' soal nuklir, Presiden Iran: tawaran 'aneh'
Rabu, 15 Januari 2020 17:34 Wib
Rouhani tegaskan rakyat Iran takkan tunduk pada persekongkolan 'musuh'
Kamis, 28 November 2019 11:41 Wib
Presiden Iran nyatakan pembicaraan dengan AS hanya jika sanksi dicabut
Selasa, 27 Agustus 2019 19:05 Wib
Presiden Prancis janji bicara dengan Rouhani, Putin, Trump soal Iran
Selasa, 16 Juli 2019 12:01 Wib
Rouhani tegaskan tidak ingin berperang, tapi jika AS melanggar lagi berhadapan dengan Iran
Rabu, 26 Juni 2019 10:57 Wib
Inilah ikrar Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi sanksi baru AS
Selasa, 6 November 2018 8:09 Wib
Presiden Iran kirim utusan ke Turki bahas sanksi AS terhadap Teheran
Jumat, 10 Agustus 2018 6:45 Wib
Rouhani peringatkan AS akan sesali sanksi baru untuk Iran
Selasa, 7 Agustus 2018 7:01 Wib