Pelabuhan di Sumbar akan Dilengkapi "display" prakiraan cuaca

id Prakiraan cuaca BMKG,Display prakiraan cuaca di pelabuhan,BMKG

Pelabuhan di Sumbar akan Dilengkapi "display" prakiraan cuaca

Kepala Balai Besar Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Edison Kurniawan bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri dan Kepala Stasiun Maritim Teluk Bayur, Syafrizal saat membuka sekolah lapang nelayan 2019 di Padang. (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Seluruh pelabuhan dan titik kumpul nelayan di Sumatera Barat akan dilengkapi dengan display atau papan informasi elektronik yang berisi konten analisis cuaca BMKG yang bisa dipedomani sebelum melaut.

"Sekarang sudah ada empat titik lokasi pemasangan display itu. Ke depan akan ditambah agar bisa menjangkau seluruh nelayan di Sumbar," kata Kepala Balai Besar Meterorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Edison Kurniawan.

Ia mengatakan itu usai membuka Sekolah Lapang Nelayan di Padang, Selasa.

Menurutnya agar realisasi pemasangan display itu lebih cepat, dilakukan perjanjian kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar. Perjanjian itu bisa menjadi dasar bagi dinas tersebut untuk membantu pengadaan display.

"Displaynya bisa dibantu provinsi sementara konten tetap diisi oleh BMKG," katanya.

Konten tersebut berupa data tekhnis yang berkaitan dengan cuaca, gelombang dan arus laut yang harus diinterpretasikan kembali oleh nelayan agar menjadi data yang mudah dipahami.

Tenaga untuk mengubah data teknis menjadi data yang mudah dipahami itu disiapkan melalui sekolah lapang nelayan yang digelar Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur selama empat hari di Padang.

Mereka adalah penyuluh perikanan dan ketua kelompok nelayan yang dharapkan bisa membantu mengubah data itu untuk kepentingan nelayan.

Kepala Stasiun Maritim Teluk Bayur, Syafrizal menyebut empat titik pemasangan display informasi cuaca BMKG itu masing-masing di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Painan, Kantor Dinas Keluatan dan Perikanan Sumbar, kantor DKP Padang dan Pelabuhan Perikanan Samudra Bungus.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar Yosmeri mengatakan pelabuhan dan titik kumpul nelayan di Sumbar berjumlah 14 lokasi.

Seluruh titik itu diupayakan bisa dipasang display informasi cuaca BMKG karena manfaatnya sangat besar.

Jika nelayan bisa membaca data terkait gelombang, arus laut dan suhu permukaan, mereka bisa menentukan lokasi berkumpulnya ikan sehingga pergi melaut bukan lagi untuk mencari ikan, tetapi untuk menangkap ikan.

"Apakah nanti ikan tertangkap atau tidak, itu urusan rezki masing-masing. Yang jelas, kita bisa memberikan data bagi mereka tentang lokasi berkumpulnya ikan," katanya.

Saat ini jumlah nelayan yang ada di Sumatera Barat diperkirakan sebanyak 45 ribu orang. Sebagian besar masih mengandalkan pengetahuan alam dan insting untuk menentukan waktu untuk melaut. (*)