Konjen ajak diaspora promosi Indonesia di Perancis

id KJRI Marseille

Konjen ajak diaspora promosi Indonesia di Perancis

Importir Marseille Prancis adakan pertemuan di KJRI Marseille. (Antara)

London (Antaranews Sumbar) - Konsul Jenderal RI di Marseille, Asianto Sinambela mengajak masyarakat khususnya diaspora di Perancis ikut mempromosikan berbagai produk Indonesia khususnya dalam kegiatan bisnis.

Ajakan tersebut disampaikan Konjen Asianto Sinambela dalam acara temu usaha KJRI Marseille yang meliat potensi pasar di Montpellier cukup besar, dan produk UKM Indonedia juga sudah masuk pasar setempat.

Konsul Ekonomi KJRI Marseille, Yonatri Rilmania kepada Antara London, Jumat mengatakan dalam pertemuan dengan Pemerintah Daerah dan perusahaan importir furnitur dan handycraft di Montoellier tanggal 13 Desember lalu, Konjen Asianto Sinambela memaparkan potensi produk unggulan ekspor Indonesia di kawasan Uni Eropa. Demikian pula dengan terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia - Perancis.

Dalam acara temu usaha yang dihadiri Wakil Walikota bidang hubungan internasional dan turisme Montpellier yang menyambut baik upaya peningkatan kerjasama dengan KJRI. Di kota Montpellier, KJRI berpartisipasi aktif dalam berbagai even promosi dagang dan pariwisata. Dinyatakan pula bahwa di kota Montpellier KJRI membuka kesempatan kepada diaspora Indonesia berpartisipasi dalam aktivitas budaya maupun ambil bagian dalam dunia usaha.

Konjen Asianto Sinambela menekankan perlunya partisipasi masyarakat Indonesia dalam promosi produk Indonesia dan ikut dalam kegiatan bisnis. Potensi pasar di Montpellier cukup besar, dan produk UKM Indonedia telah masuk ke pasar setempat.

Beberapa pengusaha di Montpellier mengakui adanya penurunan volume impor furnitur dan kerajinan dari Indonesia. Sementara produk dari negara kompetitor Asia lainnya terjadi peningkatan. Untuk itu para pengusaha mengharapkan agar pasokan barang Indonesia tetap terjaga dan ditingkatkan lagi.

Group agen barang dekorasi dan alat rumah tangga, Quadro menyampaikan minatnya pada barang kerajinan dan furnitur kayu Indonesia yang lebih kompetitif.

Konjen Asianto Sinambela mengatakan akan mempelajari dan berupaya mengurai kendala impor furnitur dan kerajinan Indonesia berbahan baku kayu. Masih terdapat peluang bagi barang kerajinan berbahan baku kayu limbah didaur ulang.

Semua pihak dalam pertemuan berkomitmen untuk menjalin kerjasama berkelanjutan, dan mengharapkan respon positif dari kalangan mitra bisnis, baik yang di Indonesia maupun yang dari Montpellier.

Peluang pasar di wilayah kerja Montpellier cukup potensial, khususnya untuk produk barang rumah tangga, furnitur dan kerajinan yang ramah lingkungan. Produk UKM Indonesia masih memilki peluang yang menjanjikan, demikian Asianto Sinambela. (*)